Jumat, 22 Maret 2013

Rumah Andi


Kisah ini sekitar awal juli 2006, waktu itu aq baru lulus SMK, masih dalam ke adaan nganggur maklum masih ingin merasakan bebas selepas UAN. Tepat malam jumat waktu aq lagi ngumpul di rumah teman yang kebetulan orang tuanya saat itu sedang keluar kota. Kami hanya ber4 yaitu aq, anto, ramli, dan andi sang pemilk rumah. Sekitar pukul 22:00 malam itu aq pamit pulang karena cuaca sudah mendung yg sebentar lagi akan turun hujan, namun Andi si pemilik rumah meminta agar aq tetap di sini. Jangan pulang dulu cuiy bentar lagi hujan, mending di sini aja kita bergadang sekalian temenin gw ucap Andi. Dan benar saja, belum sempat aq mengeluarkan kata hujan pun turun dengan deras. Oke lah gw di sini tapi gw ga mau bergadang, gw mau tidur aja, ucap aq sambil berjalan menuju sofa untuk segera merebahkan badan. Ya terserah ucap andi
. Sementara Anto dan Ramli sedang asik ber2 main PS2. Tepat pukul 00:30 aq terbangun dari tidur begitu melihat ke arah tv aq lihat Ramli masih asik bermain PS sementara Andi dan Anto sudah tertidur di sebelah Ramli. Payah ni anak ber2 katanya mau bergadang ucap diri ku. Ahh lu sendiri aja pules di sofa, ucap Ramli sambil fokus maen PS. Aq langsung berdiri dan berjalan ke arah toilet yg melewati dapur. Pas di dapur aq melihat Bu Irma yg sedang berdiri posisi membelakangi aq seperti orang yg sedang mengiris sesuatu dan aq pun langsung menyapanya, belum tidur bu? Lagi buat apa nih? Kayanya mau masak-masak ya? Namun ga ada satupun kata yg keluar dari mulut bu irma. Dan aq melanjutkan langkah menuju toilet. Begitu keluar dari aq lihat bu irma masih persis posisinya saat aq lihat tadi. Aq terus berjalan menuju Ramli. Ram nyokap Andi ngapain malam2 bgini di dapur? Mau masak buat kita ya? Spontan Ramli langsung bengong menatap seperti orang ketakutan. Kenapa lu Ram? Tanya aq. Lu ngaco lu, si Andi kan sekarang lagi sendirian makanya kita ber3 di suruh nginep di sini sahut Ramli. Astaghfirullah gw lupa, iy ya kan ortunya lagi pada jawa tadi sore ucap aq dengan nada panik. Terus yg tadi gw liat di dapur siapa? Ramli seperti matanya ke arah dapur seperti melihat sesuatu. Lu liat apa ram?Dan Ramli pun menjawab, gw barusan lihat bayangan putih cuiy. Terpaksa aq ber2 harus membangunkan Andi dan Anto yg sedang tertidur, walaupun sebenarnya tidak tega melihat ke duanya begitu pulas menikmati tidurnya. Apaan sih lu ber2 ribut-ribut bentak Andi si pemilik rumah. Lalau aq menjelaskan apa yg baru saja terjadi. Namun Andi dan Anto tidak begitu menanggapinya sehingga mereka ber2 kembali tertidur. Semantara aq dan Ramli masih dalam ke adaan terjaga. Sial gw ga ngantuk lagi Ram, pokonya lu jangan sampe tidur ya pinta aq kepada Ramli. Iya gw juga mana bisa tidur dalam ke adaan seperti ini. Hingga akhirnya kita ber2 memutuskan untuk main PS aja ber2, sambil sesekali menengok ke belakang ke arah dapur. Tak terasa waktu menunjukan sudah pukul 02:45 wib. Ramli yg saat itu tak tahan ingin ke toilet dan minta di antar karena takut. Dan aq pun mengantarnya hanya sampai di dapur, dan hanya menunggu di pintu antara dapur dan ruang tamu dalam ke adaan ketakutan. Betapa terkejutnya begitu aq melihat ke arah tv tampak seperti pocong yg tepat berdiri di dekat Andi dan Anto yg sedang tertidur. Mukanya begitu menakutkan dengan tatapan yang tajam seperti ingin keluar bola matanya. Aq ingin berteriak dan berlari namun mulut ini begitu susah untuk mengeluarkan kata, dan kaki ini begitu berat untuk melangkah. Sementara Ramli masih di dalam toilet sambil bernyanyi dengan nada yg pelan untuk menghilangkan rasa takutnya. Tubuh seperti kaku, beku, dan membisu. Hanya ayat kursi yg dapat kubacakan di dalam hati. Sementara sosok makhluk itu masih berdiri di dekat Andi dan Anto. Dan akhirnya Ramli keluar juga dari toilet aq pun menengok arah Ramli dengan maksud mengisyarat bahwa ada sesuatu di dekat Andi dan Anto, namun Ramli tidak mengerti apa yg aq maksud, dan begitu melihat ke arah tv makhluk itu sudah tidak menampakan dirinya. Alhamdulillah pergi juga tuh pocong akhirnya aq menggerutu dalam hati dan tidak berani bercerita kepada Ramli. Kami ber2 melanjutkan game yg sedang kami mainkan, hingga tak terasa adzan subuh berkumandang. Aq langsung membangunkan Andi dan Anto untuk menyuruhnya shalat subuh, namun hanya Anto yg terbangun dan langsung bergegas shalat subuh. Sementara Andi tidak mau di bangunkan dan melanjutkan tidurnya.
Saat langit mulai terang aq berani menceritakan semuanya kepada Anto dan Ramli. Namun Anto hanya tersenyum kecil dan berkata, semalam pas lu tidur di sofa, Andi di sebelah gw, nah gw liat tuh Ramli maen PS ga sndiri ada makhluk seperti pocong yg berdiri di sebelahnya, gw cuek aja lanjut tidur lagi yg penting dia ga ganggu gw. Aq dan Ramli langsung bertatapan seakan tak percaya. Memang di antara kita ber4 hanya Anto yg paling berani. Dan akhirnya kita sepakat tidak menceritakan kejadian ini kepada Andi dan siapapun.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar