Selasa, 26 Maret 2013

LOH, FOTONYA KOK??


Pada suatu malam yang cukup cerah, seorang tetanggaku tiba – tiba bertamu ke rumah. Beliau adalah Mbak Yuli, tetangga sekaligus sahabat mama saya. Beliau ingin meminta tolong untuk memasangkan pigora – pigora foto di ruang tamu.



Sekilas tentang Mbak Yuli.


Mbak Yuli ini seorang Ibu 1 anak yg hidup sendiri disini. Suaminya merantau sedangkan anaknya yg masih SD, beliau masukkan ke ponpes. Mbak Yuli ini punya kemampuan khusus yaitu bisa menerawang masa lalu, masa depan dan mimpi. Gara – gara itu pula lah, Mbak Yuli sudah puluhan kali disantet oleh orang yg tidak suka kepada dia, tidak lain tidak bukan adalah tetangganya sendiri, Bu Uuk. Kisah ini juga ada kaitannya dengan santet Bu Uuk.



Singkat cerita, kami pergi ke rumah Mbak Yuli.



Sesampainya disana, ayah menyiapkan segala peralatannya. Kabel roll, bor listrik, paku dll sudah siap. Mulailah ayah bekerja sambil saya temani dan dengan pintu serta gerbang terbuka, tidak enak sama tetangga.



Tiba – tiba..



BRUAKK..



Terdengar suara keras sekali dari atap rumahnya. Seperti ada benda berat yg menghantam genting, plavon dan tembok. Bahkan beberapa sisi tembok juga mulai pecah – pecah dan retak.



”Apa itu Mbak Yuli?”. Tanya ayah sambil menoleh ke arah Mbak Yuli dan diikuti pertanyaan yg sama dari saya.



”Biasa lah Pak Yudi (ayahku). Sebelah”. Jawabnya enteng.



Kami berdua bingung dengan jawaban tersebut.



Tak lama kemudian, semua benda berguncang hebat. Seperti gempa tapi berbeda. Otak saya berfikir ”mana bisa Gresik gempa? Aneh”.



Guncangan aneh itu hanya berlangsung beberapa detik saja dan kami (saya dan ayah) cuek dengan hal itu. Kami mulai bekerja dengan santai.



Lalu..



”Ki, ki. Cepet sini Ki. Lihat itu!”. Panggil ayah.



Karena panggilan ayah tadi, saya mendekat dan melihat yg ditunjuk ayah. Sebuah foto Mbak Yuli dan suami yg berbingkai. Saya anggap itu biasa tapi pigora itu bergerak gerak memukulkan dirinya ke dinding sehingga terdengar bunyi ”tok tok tok..” berulang – ulang. Lalu..



”Astagfirullah!!!”. Teriakku terkejut.



Bagaimana tidak terkejut, mata suami dalam foto itu MELOTOT ke arah kami. Padahal ketika kami lihat pertama kali, posisi mata tidak seperti itu. Jangankan mata, kepala saja tidak dalam posisi semula!



Terus saja mata itu melotot ke arah saya. Karena risih dan jengkel, foto itu saya pegang dan saya juga melotot ke foto itu. Apa yg dilakukan ayah? Beliau memanggil tuan rumah dan menjelaskan apa yg terjadi.



”Ada apa Ki?”. Tanya Mbak Yuli.



Reflek saya menoleh dan menjawab ”Ini, suami Mbak Yuli melotot ke arah saya, saya pelototi balik”.



Ketika kembali menatap foto itu, posisi kepala dan mata suami Mbak Yuli sudah dalam posisi normal. Karena jengkel, saya segera meletakkan foto itu kembali ke dinding.



Seusai melakukan pekerjaan itu, Mbak Yuli cerita kepada kami baik soal bunyi di atap, gempa aneh dan tentang foto itu.



Ternyata, itu semua ulah Bu Uuk untuk mencelakakan Mbak Yuli. Bu Uuk tetangga kami adalah tukang santet?! Ya, tukang santet (lebih tepat dia yg menyantet via gurunya). Beliau marah karena salah satu gurunya telah ‘dibunuh’ oleh Mbak Yuli. Namun semua ilmu itu tak bisa melukai Mbak Yuli sedikit pun.



Fakta yg lebih mencengangkan dari cerita Mbak Yuli, HAMPIR SEMUA WARGA RT KAMI PERNAH DISANTET DAN DIGUNA – GUNA OLEH BU UUK!!! Kata hampir itu membuatku jantungan. Emosiku hampir meledak ketika tahu musibah yg menimpa keluargaku dan tangisan kunti di rumahku juga kiriman Bu Uuk! Edan tenan kau Bu Uuk! Rasanya pengen aku bakar saat itu juga rumahnya. Tapi ayah, mama, Mbak Yuli dan akal sehatku melarang aku berbuat demikian.



Dan kalian tahu fakta yg lebih gila? Kematian Pak Syahri (satu RT), Bu Dep (tetangga Mbak Yuli dan Bu Uuk) dan Bu Umar yg 3 bulan lalu baru meninggal, semua juga atas campur tangan Bu Uuk dan antek – anteknya!



Astagfirullah..
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar