Selasa, 26 Februari 2013

Pengalamanku Bertemu Mereka


Salam kenal semuanya… Ini pertama kalinya saya menulis tentang pengalaman mistik saya didunia maya. Sebenarnya ini bukanlah pengalaman pertama saya bersinggungan dengan hal-hal mistik, hanya saja ini pertama kalinya saya bertatapan langsung dengan makhluk-makhluk ini, kejadiannya sih sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu.

Waktu itu dirumah memang sedang gempar dengan serangan-serangan ghaib dari orang yang tidak menyukai keluarga budhe saya ( lokasi saya disolo dan tinggal dirumah budhe ). Karena serangan-serangan itu banyak kejadian aneh yang biasanya tidak pernah terjadi dan dialami oleh semua penghuni rumah termasuk saya sendiri.

Beberapa kali saya melihat makhluk yang saya sangat yakin bukanlah penghuni rumah dan jelas bukan manusia. Pertama sekitar pukul 2 dini hari, saya ngelilir ( terbangun ) karena tiba-tiba udara jadi panas, jadi saya bangun untuk membesarkan volume kipas angin. Tapi entah kenapa saya penasaran sama sesuatu yang awalnya saya kira motor vespa milik om saya. Tapi setelah saya pikir-pikir ngapain juga om saya naruh motornya dilorong rumah, biasanya ditaruh di ruang tamu. Karena penasaran, saya terus merhatiin tuh bayangan. Eh setelah saya perhatiin baik-baik ternyata itu bukan motor, tapi sosok makhluk bertanduk yang lagi berjongkok/ duduk menghadap ke arah kamar om saya. Karena takut akhirnya saya langsung balik tidur.

Gak selesai di situ aja. Lagi-lagi saya ngalamin sesuatu yang luar biasa. Sekitar 4-5 hari setelah kejadian yang kemarin itu. Saya inget banget waktu itu baru jam 8 malam, saya mau ke kamar kecil. Karena kamar kecil dirumah budhe pisah dari rumah utama jadi saya harus keluar rumah. Nah saat mau keluar ini sebenarnya perasaan saya udah nggak enak, itu saya rasain waktu saya megang kenop pintu belakang. Saya kaya kesetrum. Tapi karena hasrat buang air kecil lebih besar, jadi saya buka deh tuh pintu. Daaaaannnn Jeng jeng jeng… Tante K alias Kuntilanak udah standby di depan pintu. Bukannya lari atau teriak tapi saya ngeliatin si tante K dari atas rambutnya sampe kakinya yang ketutupan baju putihnya. Deg degan sih, saya langsung tutup pintu dan lari ke depan rumah n laporan ke kakak saya. Saya bilang di belakang ada kuntilanak, kakak saya dan temennya langsung lari ke belakang rumah n ngejar tuh tante K. Tapi si tante K udah terlanjur melesat pergi.

Rumah yang kami tempati ini memang warisan dari eyang kakung, beliau sendiri sebenarnya juga memperlajari ilmu kebatinan, jadi secara tidak langsung hampir semua cucunya juga bisa melihat atau merasakan keberadaan mereka yang bukan manusia. Makanya saya sendiri sudah nggak asing dengan hal-hal mistik, cuma ya itu. Kalo di suruh berhadapan 1 lawan 1.  Makasih deh.

Kejadian dan serangan-serangan ini masih terus sampai sekarang. Saya nggak tau sampai kapan, orang itu bakal terus ngganggu kehidupan keluarga saya.

Sekian. Saya minta maaf jika ceritanya kurang seru atau nggak nyambung. ^^

“Siluman” (Edisi Dur14t)


Ini cerita sekitar satu tahun yang lalu, yang mana seorang teman saya menceritakan bahwa dia telah bertemu dengan orang aneh dan kejadiannya sangat ganjil sekali.

Teman saya ini adalah seorang pegawai di salah satu toko furnitur di salah satu kota di Jawa Tengah. Karena toko ini terkenal dan pelanggannya yang banyak sampai-sampai sang pemilik kewalahan memenuhi permintaan pengantaran barang karena kekurangan sopir.
Berhubung teman saya itu bisa nyetir dan telah mempunyai SIM akhirnya sang pemilik menyuruh dia mengantarkan barang tersebut.

Siang itu teman saya bilang, emang ada seorang ibu-ibu setengah baya namun masih terlihat cantik dan seger membeli barang cukup banyak, seperti beberapa set lemari, dipan, set meja kursi tamu, tiolet dll. Pokoknya diperkirakan untuk memenuhi satu rumah besar komplit-plit..

Di dalam toko itu sang ibu tidak terlihat banyak bicara, cuma nunjuk-nunjuk saja barang yang dia kehendaki, sedikit aneh juga gerak geriknya, diakhir transaksi teman saya cuma mendengar suara ibu itu “saya baru pindahan dan mau menempati rumah baru”.
Setelah memberikan sejumlah uang, ibu cantik tersebut lalu pergi.
Sekilas, dibalik kecantikannya ada yang aneh.. bener-bener aneh, temen saya masih bingung dengan apa yg dia lihat..
apakah wajar ternyata di atas bibirnya rata, biasanya kan ada sedikit lekukan.
Coba lihat dan raba deh di atas bibir anda, ditengah-tengahnya pasti ada lekukan walau sedikit.

Namun hal ini juga gak dipikir panjang lg sama teman saya, “ah mungkin anatomi setiap orang berbeda”.

Menjelang sore, barang pun dimuat, satu truk penuh semua.
Bergegas teman saya yang disuruh jadi supir tembak pun berangkat ke alamat yang diberikan si ibu tadi. Kelihatanya sih gak begitu jauh, karena masih di sekitar pinggiran kota gitu gak sampai keluar kota, pikir teman saya. Paling Maghrib udah balik.

Namun apa yang terjadi, setelah sampai di alamat yang dituju, teman saya itu hanya muter-muter saja gak nemu rumah si ibu itu, daerahnya juga terlihat jarang rumah penduduk, hanya ilalang, kebun dan pekuburan.
Teman saya mulai gak enak hati, jangan-jangan dia kena tipu, akhirnya pendamping teman saya disuruh telpon bos pemilik toko, karena sudah jam 9 malam masih belum ketemu juga rumah ibu itu.

Jawaban dari pemilik toko; “benar itu alamatnya, dan uang yang diberikan juga asli, gak ada yg palsu, jumlahnya pun gak kurang”

“Ini adalah tugas dan kewajiban saya”, kata teman, dia harus mengirim barang tersebut sampai ke pemiliknya.

Lalu, mereka pun lanjut muter-muter lagi, walau tetep saja gak nemu alamat rumah itu, sampai kelelahan.
Dan anehnya juga tidak terlihat seorang pun untuk ditanyai. Seakan jalan dan tempat tersebut tidak pernah dilalui orang, sepi dan gelap.

Akhirnya, teman saya itu melihat seorang kakek yang sedang membetulkan salura air dipinggir jalan , mungkin untuk mengairi sawahnya, emang sih biasanya ngerjain kaya gitu malem-malem
Tanpa curiga, teman saya bertanya, sang kake pun menunjuk ke arah depan; “itu mas rumahnya, yang gede” .. astagfirullah.. temen saya itu kaget bukan kepalang, padahal dia dari tadi lewat situ bolak-balik gak nemu satu rumah pun. Kok sekarang ada rumah, setengah percaya, kaget dan takut itu yang dia rasakan saat itu.
Rumahnya sekitar 100m-an di ujung jalan, terlihat besar, megah dan mewah.. layaknya rumah-rumah kaum berada di jaman sekarang.

Masih dengan perasaan hati yang semerawut antara takut, bingung dan aneh, temen saya terpaksa menekan bel di gerbang pintu rumah itu, tidak lama.. si ibu yang tadi siang keluar, tersenyum dan mempersilahkannya masuk.
Singkat cerita, barang sebanyak itu di bongkar, pembongkaran juga di bantu sama orang-orang dari dalam rumah, beberapa pria dengan beberapa kategori umur, layaknya kerabat atau keluarga si ibu itu, yang agak tua, yang muda, malah ada anak-anak juga.

Kira-kira tengah malam mereka pun pamit pulang, dan masih dengan perasaan was-was, ditambah lagi tadi sewaktu bongkar barang mereka pun jarang berbicara, paling hanya senyum-senyum saja.

Teman saya langsung tanjap gas dan pulang.
Keesokan harinya dia menceritakan hal semalam kepada si pemilik toko dan beberapa sopir yang sudah kenal daerah itu.
Dari keterangan, memang daerah itu tidak ada penghuninya, cuma alas/hutan, ilalang, pesawahan dan kuburan.

Dengan rasa penasaran tingkat tinggi, teman saya dan beberapa teman sopirnya berniat menge-cek kembali ke sana.
Alhasil memang benar, teman saya itu memastikan lokasi semalam adalah sebuah pohon beringin besar dan tidak ada sebuah rumah pun di daerah situ.

Dari cerita di atas, dikaitkan dengan cerita beberapa orang yang pernah mengalami, memang di daerah tersebut dihuni oleh siluman, entah dari jenis jin apa.teman saya langsung kaget bukan kepalang. Tapi yang pasti uang yang diberikan mereka sewaktu membeli barang-barang adalah asli bukan daun ataupun kertas biasa. Dan yang paling aneh, barang-barang furnitur tersebut teman saya itu yakin dibongkar dan di masukan ke dalam rumah besar itu..
wow .. sangat di luar nalar ya ???

Nah, untuk ciri-ciri fisik yang disebutkan, seperti daerah di atas bibir yang rata, memang diakui juga sama paranormal di sana bahwa itu sebagian dari ciri fisik siluman, siluman yang bisa berinteraksi dengan manusia..
ya wallohu ‘alam.. itu rahasia sang Pencipta..

Aku masih ingin Hidup


Awal mula kejadiannya …

Di lingkungan tempat ane tinggal ada seorang perempuan (20 tahunan)
yang kerja di toko serba 6000. Dia “hampir” menikah sama cowoknya, rencana dan berita dari mulut ke mulut udah tersebar luas kalo mereka bakalan menikah.

Singkat cerita, sang cowok pergi entah kemana dan Perempuan ini (anggep aja Nanik) udah depressi dan kehilangan. Dia sayang banget sama cowoknya yang awalnya hanya dijodohin sama ortunya (maklum mereka dari kalangan bawah dan tertekan ekonomi, jadi udah biasa kalo anak gadis mereka dijodohin sama orang kaya) ….

Singkat cerita lagi … si Mbak Nanik ini minum racun anti nyamuk berbotol botol …..

Tetangga pada rame minta tolong, lantaran pada saat itu cuman bokap ane yang mobilnya masih terparkir dirumah (yang niatnya kelurga pengen jalan2) akhirnya kita nganterin Nanik dan beberapa orang yang ikut kerumah sakit Caltex, dan diperjalanan kesana dia ceritain semua kenapa sampe dia nekat minum racun …. Ternyata dia udah hamil duluan sama Cowok bangs*t itu makanya dia depresi sampe minum racun

Mulutnya udah keluar busa banyak banget dan dia sempet bilang ke ortunya (yang disebelahnya) kalo dia …“Masih pengen hidup …” tapi sampe disana dia udah ngga bisa di tolong

Masuk ke tragedi …

Lingkungan rumah jadi sepi, cuman terdengar orang baca baca doa dan yasin dirumahnya yang hampir setiap hari …



Kejadian Pertama …
(Pengalaman ane sama Fitra dan Idam (temen)

Seperti biasa tiap malem kita jalan jalan keliling kampung cuman bedanya kali ini kita cuman 3 orang yang biasanya 6-7 orang, kita lewatin Rumahnya mbak Nanik orang masih pada baca doa dll … yang “katanya” Mbak Nanik masih “Sering” duduk didepan rumah bahkan menangis

Dan kita mulai menjauh dari rumahnya, ngga jauh suara orang terdengar halus persis dari Rumah Mbak nanik yang merintih. Dan itu suara Mbak Nanik ….
” Huhuhuhu … kenapa jadi begini ….”
“Nanik ngga berniat seperti ini ….”
“Nanik masih ingin hidup ma … “
“Maafin Nanik ma ….”

(kaya gitulah kira kira )

Spontan kita bertiga denger lari ketakutan

Kejadian ke 2.

Yang ini dari orang yang tinggal disebelah rumah mbak Nanik, Kalo dia pergi Sholat Maghrib dan Isya selalu lewat depan Rumah Mbak Nanik …

Singkat Cerita, Ibu Wardah (nama namaan) pergi ke Mesjid lewatin rumah Mbak nanik dan Ibu Wardah teralih karena dia liat Mbak nanik duduk di depan Teras sambil menggendong anaknya sambil nangis …

Lantaran Ibu Wardah berani dia panggil Mbak Nanik dan bilang “Udah jangan kesini lagi, kasian Ibu kamu kepikiran kamu sampe sakit” dan Mbak nanik nya meliat ke arah Ibu Wardah dan pergi begitu aja



Kejadian ke 3.

Masih Cerita orang …

Pak Joko (nama namaan) keamanan kampung itu, dia sering ronda ngelilingin kampung. Pas dia mau Lewatin rumah mbak Nanik dia denger jelas suara Mbak Nanik yang ngomong “Ma … aku masih ingin hidup …”

Dan pak Joko ini malah nyamperin
cuman ngga ada siapa siapa maupun Mbak Nanik …



Udah segitu aja yak …
Merinding ane nge-share nya

Sebenarnya masih banyak cerita orang2 yang “mengaku Pernah” Melihat atau mendengar Mbak Nanik di depan Rumahnya, cuman ane kasian liat Mbak Naniknya masalahnya ane kenal dan dia baik sering ngasih ane Permen sama kartu Yugi-oh dulu

Hidup Kembali.


Ni cerita dari keluarga aku.



Dulu waktu babeh aq masih kecil, babeh aq maen2 ama kakaknya, alias uwak aq, nah uwak aq ini cwek, uwak aq manjat2 pohon tinggi yang dibawah ntu pohon ada sumur dan dideket sumur ntu ada bak mandinya yang terbuat dr betonan. (kebayangkan sumur dan bak jaman2 dulu kaya gimana?)
Tanpa diduga, uwak aq jatuh  dari atas pohon yang dia panjat, nah disini anehnya, uwak aq jatuh, badannya menghantam bak, lalu terpental menghantam bibir sumur yang sebagian badannya berada didalam sumur,  nah logikanya yang seharusnya uwak aq ini jatuh masuk kedalam sumur karena badannya lebih berat kearah sumur,  tapi anehnya uwak aq malah terpental lagi keluar sumur. Dan berhasillah uwak aq tidak bernafas lagi alias meninggal.
Lebih anehnya, setelah mengetahui anaknya jatuh dan meninggal kata bapak aq, kakek aq ini tidak mengurus uwak aq layaknya yang meninggal, karena uwak aq ini langsung dibawa ke dalam rumah lalu di tutupi kain beberapa lembar dan datanglah para kiayi yang bersorban, berjanggut dan berpakaian serba putih, banyak sekali katanya, mereka pada datang,, mereka lalu menggerak2ak kain2 yang dipakai menutupi uwak aq  dengan cara ujung2 kain itu dipegang dan dinaik turunkan seperti membuat gelombang, sambil pada berdoa, ramai sekali. Terus mereka lakukan itu sampai akhirnya uwak aq hidup kembali malam harinya.

Nah ternyata setelah dibahas, uwak aq ini saat jatuh diselamatkan oleh jin peliharaan kakek aq, makanya uwak aq kaga jadi masuk kedalam sumur itu karena di tangkap oleh jin peliharaan kakek aq, jadi uwak aq meninggal mungkin bukan krn mau kembali pada yang maha kuasa, tapi ditahan nyawanya oleh jin peliharaan kakek aq, (mungkin ceritanya biar ga ngerasa sakit saat jatoh) dan dengan cara yang aq sebutkan diatas oleh para kiayi itulah yang membuat nyawa uwak aq kembali ke raga nya.



Nah dari sinilah aq tau, kenapa kakak sepupuh aq tiba2 bisa menyembuhkan orang yang kena santet, tiba-tiba jago ke ilmu2 goib,, tapi Alhamdulillah aq mah ga bisa, wkwkkwkwk.. Aq cuma bisa membaca fikiran orang yang ada disebelah aq, itu juga bukan disengaja, tapi suka tiba2 aja bisa dan aq punya feel yang kuat. Juga suka diliatin kejadian yang akan datang lewat mimpi (ini hanya untuk kehidupan aq aja).

Aq juga pernah diobati oleh s Aa dari jarak jauh, karna dulu aq “pahit lidah” seperti babehku. Tiap aq sakit hati, trus berucap yg jelek2 ke orang yg nyakitin aq, tu ucapan aq terjadi ke orang itu. Untungnya si Aa udah ngobatin aq. Katanya ada jin yang suka dan nempel ke aq, tapi jin jahat. Jadi alhamdulillah aq sekarang jadi baik hati dan humoris

Ku lihat beda dengan yang mereka lihat!


hay sobat mistis,kembali dengan saya Madara.dulu saya makai id kyukomaru tpi di hack (masa bodoh).
gini sobat aku lihat mukaku ini jelek loh tapi apa yg disangka apa yang mereka lihat justru berbeda.Langsung saja Ke TpK salah yah tKp.

kisahnya gini waktu itu pas2an dengan camping tahunan kami lagi nyalain api unggun tiba2 ku buka percakapan kira2 gini.
aku (A) teman2 (T)
A:weh ganteng ga aku?
T:hmpp boleh lah!
A:??? seriuslah
T:iya

ku pun langsung kembali ke tenda dan siap2 sleeping away,dan tiba2 ku mimpi di antara ke-2 alam.ku bisa melihat teman2ku yg lagi bakar2 tapi ku juga bisa lihat diantara mereka ada yg asing yapz ada orang lain diantara mereka yg ikut disana.
lalu ku pun melihat diriku sendiri,yapz jelas sekali beda dari yg ku lihat ketika sadar.entah kenapa tiba2 ada yg bicara “jangan lama2 cepat kembali” ku pun langsung sadar dan tiba2 tmen2 berkata “weh bro kalau santai bentar aja jangan seharian juga kali” kata mereka aku pingsan sejak semalam dan baru bangun sekitar jam 7 mlam-an gitu (keeesokan harinya),lalu tanpa di rasa ku pun kembali mengaca dan jelas sekali beda dgn yg kulihat dialam mimpi.
keesokan harinya ku jalan ke sekitar persawahan kakekku pas 7 malaman dan kulihat sosok manusia di tenda kakekku *(gubug)* dia memanggilku tuk duduk bersamanya ku pun menurut.semakin ku mendekat rona wajahnya semakin berkilau lalu kembali seperti semula.kami mulai membuka pembicaraannya:
A(aku) Dia (D)
A:eh sedang apa oom disini?
D:menunggumu,kamu ingat bukan apa yang kamu lihat waktu kamu pingsan?
A:iya emang kenapa?
D:kamu itu sebenarnya ganteng anak muda,tapi kamu sendiri tak bisa melihatnya karena kamu mendapat segel dari ayahmu sendiri sehingga kamu tak dapat melihatnya dan supaya indra ke-6 mu tak terbuka.
A:hmpp ya deh.
D:kamu ingat ada yang memanggilmu?
A:iya mang kenapa?
D:itu aku nak,kamu kalau sempat lama disana kamu takkan bisa kembali lagi roh mu melayang diantara 2 dunia makanya kamu bisa melihat MG itu.
A:(oh itu toh yang diantara teman2ku waktu itu) tapi oom?

tiba2 oom itu menghilang entah kemana *(ninja kali yah?)* dan ku hanya tertegun dan kembali ke rumah.
singkat cerita sewaktu perjalanan seakan ku terbang mungkin perjalanan ku sekitar 5 detik ga sampe kayanya.padahal jarak dari sawah kakek ke rumah ku sekitar 30 menit perjalanan.

inilah misteri yang masih tersimpan dihatiku,ingatanku dan takkan pernah ku lupakan!

teror harimau jadi jadian


hai sobat mistik,gimana kabarnya sobat mistik? semoga baik baik saja. udah lama nih kagak nulis di sini cause seminggu ini sibuk dah. tidur ajha kagak dapet. oke gan daripada curhat sandi mulai deh ceritanya. ni cerita bukan gue yg ngalamin tapi  di desa murni. rumahnya ngeri sob,di sebelah kiri kuburan dan di belakangnya kebun bambu,gak kebayang deh seremnya.

waktu itu keluarga temanku sebut saja ade berduka karena papanya meninggal akibat kecelakaan motor,papanya dikubur tepat persis di sebelah kiri rumahnya,setelah dilakukan pemakaman, diadakanlah pengajian 3 hari 3 malam di rumahnya. waktu itu saat hari ke-3 stelah meninggalnya papa ade,terjadi hal aneh yg mengherankan keluarganya yaitu sering terdengar suara orang sedang memekik mintak tolong dari kamar belakangnya yg sering dipakai papanya utk bekerja. nah kejadiannya pun dimulai,tepat di hari ke 37. saat itu ade sedang mengaji di kamarnya saat pukul 23.00 ,tak berapa lama kemudian terdengar dari arah luar suara orang melangkah tapi ade menghiraukannya karena dia mengira itu adalah teman papanya yg sering lembur. tapi ada yang aneh,bukan hanya suara langkah kaki yg terdengar malainkan suara “grrhhhhh”. sontak ade pun berjalan ke arah suara tsb. betapa kagetnya ade ketika dia melihat ternyata bukan teman ayahnya tapi seekor harimau,yg lebih ngerinya lagi wajah harimau itu mirip wajah papanya dengan mata merah melotot. ade pun teriak sampai sampai mamanya yg sudah di alam mimipi langsung bangun dan menghampiri ade yg pingsan. seketika itu juga harimau tsb hilang. saat tersadar ade menceritakan peristiwa yg dialaminya dan menyebarlah berita tersebut sampai ke telinga warga.

esoknya saat anak anak mengaji yg baru pulang dari masjid berteriak teriak karena di samping rumah ade harimau tsb muncul lagi tapi di sore hari. lalu datanglah para preman preman kampung sekitar 15 orang yg langsung menagkap harimau tsb dan membelahnya jdi 2, dan dikuburkan di samping rumah ade. tapi esoknya harimau tersebut datanglagi tapi dengan bentuk yg sempurna tanpa ada bekas belahan di badannya. preman preman kampung tsb membelah harimau itu lagi jadi 2. bukan hanya sekali harimau itu bangkit tapi berkali kali.

sampai pada suatu hari dipanggillah seorang kyai karena warga sudah tak tahan dengan teror harimau jadi jadian tsb. kyai tsb bertapa di sebelah rumah ade sampai malam pun tiba sambil disaksikan warga dari jarak jauh. tepat pada jam 20.00 harimau tsb menampakkan dirinya lagi. kyai pun menyuruh preman preman kampung tsb untuk membelah harimau tsb jadi 7 bagian dan dikubur di 7 tempat yg berbeda. penangkapannya tak berjalan mulus seperti sebelumya karena harimau tsb menyamar jadi manusia dan ikut lari bersama warga yg ketakutan. kyai pun menangkapnya hanya dengan membaca ayat suci al quran lalu preman kampung tsb membelah harimau jadi 7 bagian dan dikubur di 7 tempat yg berbeda. setelah kejadian itu allhamdulillah harimaunya tak lagi menampakkan diri hingga saat ini. warga desa murni pun dapat beraktivitas seperti biasanya.

sekian kisahku kali ini,maaf kalau ceritanya ngawur atau tulisannya kacau karena menulis apa adanya. terima kasih

Keponakanku Diganggu



Hallo hallo… kembali lagi dengan saya disini. Kali ini yang bakal saya ceriatin bukan pengalamanku, tapi kakak iparku.

Cerita gak bisa dibilang lama, tapi gak bisa dibilang baru juga. Waktu keponakan saya masih umur 5 atau 6 bulan sekarang sudah 10 bulan. Kejadiannya bukan dirumah saya, tapi dirumah kakak ipar saya. Kebetulan setiap kakak saya kembali ke jakarta untuk bekerja, kakak ipar saya pasti pulang kerumahnya orang tuanya.

Rumahnya itu masih satu kawasan dengan SD. Nah kebetulan pas disebelah rumah kakak saya itukan WCnya SD dan disebelahnya adalah kelas 1. Nah kejadiannya bermula saat keponakan saya ini nangis terus dan minta jalan-jalan. Akhirnya sama kakak saya diajak keluar sekalian di suapi, nah karena kebetulan di dalam kelas 1 ini banyak hasil kerajinan tangan para siswa yang warna-warni, Nessie (samaran) diajak sama kakak saya buat masuk ke dalam kelas. Waktu itu emang hampir maghrib. Kakak saya, Nessie, dan Emi (samaran) adiknya kakak ipar saya. Masuk kedalam kelas 1. Disitu Nessie mulai mau makan dan gak rewel.

Nessie sama ibunya liat-liat prakarya sedangkan Emi dengan setia megangin botol minumnya Nessie. Nah dilalah (tiba-tiba) Nessie tuh yang tadinya diem anteng dan asyik makan malah kembali nangis kenceng sampai semua makanan yang di dalam mulut dimuntahin. Kakak saya yang kebingungan nyoba nenangin Nessie. Karena tangisan Nessie makin kenceng, kakak saya minta Emi buat manggil Neneknya Nessie. Emi langsung keluar dari kelas dan nyariin ibunya (nenek nessie), gak berapa lama mereka dateng. Nessie langsung di gendong sama neneknya dan dibawa keluar dari kelas itu masuk ke dalam rumah. Di rumah Nessie tetep nangis, lebih kaya ketakutan. Mukanya Nessie sampe biru saking kerasnya dia nangis.

Kakek Nessie yang tadinya cuma duduk didepan tipi, langsung deketin si nenek. Sambil tanya ” Lho kenapa? kok nangisnya sampai begitu?” si nenek cuma jawab ” kayanya diganggu sama yang dikelas 1, tadi diajak kesana sama Eni (samaran, ibu nessie).” Sang kakek hanya manggut-manggut. ” Wes wes, panggil mbah menik saja biar di bersihkan” Emi langsung pergi kerumah mbah menik. Sedangkan kakak saya tetap bersama nessie, dia nelpon suaminya dan nyeritain semuanya.

Nah posisi saya waktu itu lagi di Mall buka puasa sama adik saya. Waktu lagi makan saya bilang begini ” Dek, ntar habis dari sini ketempat Nessie yuk.” Adik saya hanya mengangguk. Jujur saat itu perasaan saya juga udah gak enak, pingin banget ketemu sama Nessie.

Singkat cerita, sesampainya saya disana. Nessie masih belum bobo, tapi keadaannya udah lebih baik. Di ubun-ubunnya dikasih uleg’an kunyit sama bawang merah. Setibanya saya disana Nessie langsung minta gendong sama saya, ya saya gendong.

” Lho mbak. Ini apaan?” tanya saya. ” Itu tadi Nessie liat setan di kelas satu dek.” jawab kakak saya. Saya hanya manggut-manggut. ” Tapi udah gak apa-apa kan?” tanyaku lagi. ” Iya. Cuma tadi nangis kenceng banget gak mau berhenti. Saya langsung panggil mbah menik buat ngobatin.” jawab kakeknya Nessie. Saya perhatiin didepan pintu masuk udah ditabur garam dan kacang hijau. Kakek Nessie memang cepat tanggap. Kayanya yang di tabur gak cuma di depan pintu masuk tapi di sekeliling rumah.

Sambil gendong Nessie, saya ngobrol sama kakak saya. ” Mbak, minta Mas Andi buat nutup mata batinnya Nessie. Kasian masih kecil.” kataku. ” Iyo, dek. Tadi yo aku dah bilang. Katanya besok sabtu pas sampai di solo mau langsung di tutup.” jawabnya.

Bukannya gimana-gimana, jujur aja. Nessie punya aura bagus dan kuat, tapi karena masih bayi dia belum bisa ngendaliin. Apalagi aura seperti milik Nessie dan adik saya tuh, tipe aura yang di senangi semua makhluk termasuk makhluk ghaib. Kalo adik saya sudah bisa mengatur kemampuannya sendiri, lha kalo Nessie?

Saya dan adik saya disana sampai Nessie tidur, setelah itu kita pulang. Setelah kejadian itu, saya bilang sama mas Andi buat bersihin kelas 1. Memang hanya ada 1 makhluk di sana, tapi usilnya bukan main. Apalagi wujud dari makhluk ini selalu berubah-ubah, tidak seperti yang lainnya yang ada di sekitar SD yang hanya pakai 1 wujud.

Sampai sekarang tuh makhluk masih setia di kelas 1. Gak tau deh kapan bakal pergi.

Sekian. Maaf ya kalo ceritanya gak seram. ^^

tukang becak yang malang


hy kismis aku mau cerita nih,ini di alami tetanggaku yang berprofesi sebagai tukang becak sebut saja pak mamad,suatu hari dia bertengkar sama istrinya panggil saja bu ijah,entah masalah apa yang di ributkan hingga sang istri berucap kasar dan membentak “dasar suami gak berguna sana pergi cari uang,sekalian nanti pulang bawa ambulan”entah setan apa yang hinggap di diri bu ijah hingga tega berucap seperti itu.
Pak mamad pun pergi siang itu juga untuk narik becak tentunya dengan hati yang pedih.

Malam pun tiba,perasaan bu ijah tidak enak sehingga tidak bisa tidur,dia teringat kata2 yang di lontarkannya ke pak mamad siang tadi,dia menyesal dan memutuskan untuk salat malam untuk meminta maaf kepada allah dan akan minta maaf ke pak mamad juga saat pulang nanti.

Saat sedang berdoa tiba2 ada yang mengetuk pintu,bu ijah berfikir itu adalah pak mamad yang biasanya juga pulang larut malam,maka bu ijah segera membuka pintu tapi di luar tidak ada siapa pun,kejadian itu terulang tiga kali yang terakhir dengan suara”bu buka bu”.saat di buka juga tidak ada seorang pun.saat bu ijah mau tidur hpe bu ijah bunyi yang ternyata mendapat kabar kalo pak mamad kecelakaan dia tertabrak bus dan langsung tewas.seketika bu ijah langsung teriak histeris sehingga membangunkan tetangga sebelah.

Singkat cerita,paginya jenazah pak mamad di bawa pulang dengan ambulan.kejadian horornya terjadi di hari ke 3 setelah pak mamad meninggal,dia hanya meneror keluarga terdekat.dan meneror mudin untuk meminta ka0s yang di pakai saat dia meninggal untuk ikut di pendam di kuburannya.dan di hari ke 7 pak mamad datang ke mimpi adiknya,dia minta ditaruh kelapa hijau di atas kuburannya(disana panas mungkin)

itulah kisah pak mamad yang bermuka sangar tapi sangat baik hati.

Mungkin ini bisa jadi pelajaran bagi sobat mistik untuk tidak sembarangan mengucapkan kata2.ada yang bilang ucapan adalah sebagian dari do’a.
Islam juga melarang seorang istri berbicara kasar kepada suami apa lagi sampai membentak.jika seorang istri mempunyai salah kepada suami dan suami belum memaafkannya hingga dia mati maka terkutuklah perempuan itu.

Senin, 25 Februari 2013

APAKAH RUMAHKU ADA “SESUATU” ?


Hai, perkenalkan saya k1za, ini tulisan pertama saya mengenai hal-hal yang berbau mistik loh *gk da yang nanya* #plaakk. Saya anak ke-2 dari 2 bersaudara yang rumah saya di dominasi kaum hawa alias cma mamik ( bapak ) saya aja yang lelaki dirumah *hehehe.
oke deh, yang pertama mungkin perlu kali ya saya kasi gambaran tentang rumah saya, rumah saya ada dipinggir jalan raya cenderung lebih rendah dari jalan raya, rumah saya bisa dikategorikan rumah yang sejuk karena selain rumah saya yang memang sangat banyak tanaman mulai dari bunga-bungaan seperti mawar, anggrek, bunga 3 musim, de el el yg ditanam mama saya, di sebelah barat dan dibelakang rumah saya juga masih ada sawah yang siap menyegarkan pandangan mata. Namun, ada beberapa tetangga saya yang mengatakan kalau kondisi rumah saya “horror” karena, jarak 2 sawah terdapat kuburan keluarga, entah menurut mereka memang kuburan itu yang angker atau rumah saya yang memang cenderung dekat dengan kuburan itu sehingga terkesan horror, saya juga bingung *hehehe.
Kondisi rumah saya sendiri berbentuk segi empat dan terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu,didepan ada ruang tamu yang bersebelahan dengan kamar kakak saya dan kamar saya, kemudian kamar mandi yang ada dibelakang dan dekat dengan tempat shalat keluarga saya, kemudian disebelah kamar mandi yang berposisi lebih rendah ada dapur yang lengkap dengan sumur tempat mencuci air, bahkan menimba ketika mati lampu, dan ada teras disamping rumah yang berputar mengelilingi ruang tengah alias ruang keluarga kami, dan 1 hal yang saya lupa didepan rumah saya juga ada teras yang menyambung dengan rumah saya, yang bersebelahan dengan kolam ikan yang kadang menjadi tempat ajang penghilang rasa jenuh saya. Oke deh, mungkin itu sedikit gambaran tentang rumah saya langsung saja ke kisah tentang rumah mungil saya ini 
*Kejadian 1*
Sore itu saya kebetulan hanya berdua dirumah dengan mama saya. Seingat saya waktu itu mamik ( bapak ) saya sedang pergi ke Lombok Utara hendak menjajal beberapa air terjun disana bersama sepupu dan kakak kandung saya, sedangkan saya yang waktu itu masih duduk dibangku SD ( kelasnya saya lupa ) ditinggal dirumah bersama mama saya walaupun saya merengek minta diajak. Kembali ke cerita saya dirumah, waktu itu saya sedang menonton TV, sedangkan mama saya sedang menyetrika, tiba-tiba dari luar terdengar salam yang ternyata ada tetangga saya yang berbaik hati kepada keluarga saya mengantarkan hasil panennya, setelah menyerahkan kepada saya orang itu kemudian pergi, saya kemudian masuk kembali kedalam rumah, selang beberapa menit terdengar salam lagi dari luar rumah, dan ternyata ada tetangga lain yang juga mengantarkan hasil panennya, setelah orang itu pergi saya masuk kembali kedalam rumah, dan ini dia yang membuat saya merinding campur takut karena selang beberapa menit dari orang ke-2 meninggalkan rumah saya, mama saya yang sedari tadi asik menyetrika tiba-tiba seperti orang menjawab salam dan buru-buru menyuruh saya keluar memeriksa kondisi diluar, yang tentu saja membuat saya heran karena pada saat itu saya tidak mendengar apapun. Kira-kira seperti ini percakapan kami :
Mama : “ ( tiba-tiba ) Waalaikum salam, ika.. buruan keluar sana, mungkin ada tetangga yang mau nganterin kita hasil panen lagi *ngarep banget yak :p * “
Saya : “ ihh.. mama’ ngomong apa, orang ika aja ‘gak denger apa-apa kok ! mama salah denger kali ? “
Mama : “ dih, kamu tuh yg gk denger orng jelas-jelas ada orang diluar ! sana keluar. “
Setelah beberapa detik berdebat dengan mama saya. Saya buru-buru keluar untuk melihat siapa yang ada diluar, dan tau apa yang saya temui ? *jreng.. jrengg ( efek dramatisasi ) * tidak ada seorangpun sesuai dengan dugaan saya. Saya yang rada ketakutan akhirnya masuk kedalam rumah dan memberitahu mama saya jika memang benar dugaan saya bahwa tidak ada seorangpun diluar rumah. Mama saya yang merasa mendengar salampun hanya bisa terbengong-bengong seperti saya.
*kejadian 2*
Kali ini saya sendiri yang mengalami ketika saya masih SMP, saat itu dirumah sedang ada renovasi diruang tengah dan dikamar kakak saya. Namun, ruang tengah sudah selesai renovasi sehingga sudah bisa digunakan, saat itu kami sekeluarga sedang menonton TV, tapi entah apa yang ada difikiran saya kala itu yang memisahkan diri dan menonton dari tempat shalat *dari tempat shalat TV diruang tengah bisa terlihat* sambil asik memainkan bola basket kesayangan saya kala itu, tiba-tiba ketika sedang asik-asiknya men-drible bola basket, saya mendengar seperti suara tangisan bayi yang kemudian berubah seprti antara tangisan dan suara tertawa wanita dari arah belakang rumah. Saya diam saja karena awalnya saya fikir itu suara anak tetangga yang mempunyai anak bayi. Namun, lama kelamaan suara itu malah berubah menjadi seperti tangisan atau cenderung lebih mirip seperti suara tertawa seorang wanita yang sangat meraung keras. Saya yang kaget akan kejadian itu, langsung menuju keluarga saya yang tengah asik menonton TV diruang tengah. Ketika saya Tanya apakah ada yang mendengar suara yang sama seperti yang saya dengar semua menggelengkan kepala. Saya kemudian berfikir itu mungkin hanya imajinasi saya saja yang kebetulan saat itu memang agak menghayal, karena merasa agak takut saya diam saja diruang tengah bersama keluarga untuk menghilangkan rasa takut saya, tetapi lagi-lagi suara itu muncul dan hanya saya yang mendengarnya. Saya langsung ngibrit kekamar, kemudian menyelimuti diri dan menutup telinga saya dengan bantal, tetapi tetap saja suara itu muncul ditelinga saya selama beberapa menit. Keesokan harinya ketika bertemu tetangga sebaya saya, saya menanyakan perihal suara itu kepada mereka. Kira-kira begini percakapan saya dengan tetangga saya yang kita sebut saja S :
Saya : “ S, semalam ada tetangga yang nangis ya ? ada apa sih ? suaranya ampe kedengeran dirumah gitu ! “
S : “ wah, ‘gak kok ka, malah saya ‘gak denger apa-apa ! ngaco’ kamu. “
Saya hanya diam saja tanpa menjelaskan apapun tentang suara yang saya dengar itu kepada teman saya itu.
*kejadian 3*
Lagi-lagi kali ini saya yang mengalaminya. Waktu itu saya lupa tahun berapa, seingat saya waktu itu saya masih SMP dan kejadiannya sekitar magrib, saya yang baru saja selesai mandi kala itu hendak mematikan air keran langsung dari “penjeglekannya” ( saya ‘gak tau deh bahasa Indonesianya ! hehehe) yang berada di dapur yang menempel persis di tembok sebelah luar kamar mandi. * untuk diketahui, diantara didepan kamar mandi ada lorong yang aksesnya langsung menuju dapur, kemudian ada pintu yang memisahkan dapur dengan lorong itu * ketika saya hendak mematikan air keran itu, saya hanya menjulurkan tangan dengan membuka sedikit pintu dapur, karena saya saat itu merasa terburu-buru karena belum shalat magrib. Ketika tangan saya sudah menyentuh “penjeglekan” air, entah itu hanya halusinasi atau memang benar-benar terjadi. Tiba-tiba tangan saya seperti ada yang menyentuh, saya yang kaget langsung melihat kea rah dapur, saya berfikir saat itu mungkin ada yang menjahili saya karena kakak saya orangnya memang jahil, namun saat itu dirumah hanya ada kami sekeluarga *saya, mama, mamik ( bapak ), dan kakak saya * dan mereka semua tengah shalat diruang tengah. Saat itu entah mungkin karena merasa sudah terbiasa dengan hal seperti itu, saya hanya berlalu saja tanpa memikirkan lagi kejadian itu.
*kejadian 4*
Kejadian ini dialami oleh mama saya sendri, beliau menceritakan hal ini kepada kami ketika saya pulang sekolah. Beliau bercerita bahwa ketika ia selesai shalat malam ditempat shalat, dan antara sadar dan tidak sadar, dia tiba-tiba seperti melihat sinar warna-warni yang lewat didepannya, sinar itu berasal dari pojok sebelah utara ruang shalat menuju kepojokan sebelah selatan tempat shalat, kata beliau, sinar itu membentuk mata dan semakin lama semakin mengecil dan hilang begitu saja dari tatapan mata mama beliau. Dan yang membuat mama saya ragu, beliau malah seperti tertidur karena tiba-tiba ia terbangun ketika adzan subuh berkumandang.
OoO
Sering beberapa kali saya mendengar suara dari arah luar rumah, bahkan ketika subuh-subuh atau tengah malam diwaktu tertentu sering anjing berkumpul di samping rumah saya dan menyalak sehingga membuat bulu kuduk merinding *saya tau karena saya sering begadang hingga jam 2 bahkan pernah saya begadang hingga jam 4 dan baru tidur menjelang subuh* dan anjing-anjing itu sering menyalak persis disebelah kamar saya. Bahkan dulu, ada rumor yang beredar bahwa ada pocong yang terjatuh dibawah pohon “kelor” ( entah apa bahasa Indonesianya ) didepan rumah saya, padahal itu hanya akal-akalan penjaga warung didepan rumah tetangga sebelah saya yang mengatakan sendiri kepada saya bahwa ia mengarang cerita hanya untuk menakut-nakuti anak kecil yang lewat dan ribut kala itu karena mereka tengah bermain malam-malam. Dulu juga pernah terjadi kecelakaan didepan rumah saya yang menewaskan 2 orang korbannya dan saat itu korban 1 terjatuh diparit didepan rumah saya sedangkan korban 2 “nyangsang” di pohon mangga yang ada di halaman depan rumah saya, untungnya saat itu saya sedang tidak berada dirumah *Alhamdulillah  *. Begitulah kisah rumah saya, hingga sekarang saya masih berfikir ada apa dengan rumah saya atau mungkinkah ada makhluk lain *yang jahil* tinggal dirumah saya atau mungkin ia hanya sekedar mampir untuk menjahili kami sekeluarga.

Misteri hutan angker


saya lagi punya ide buat cerita fiksi nich. . .
langsung disimak dengan seksama

dahulu kala di tengah hutan ada sebuah perkampungan yang sangat damai dan tentram. perkampungan tersebut sangat jauh dari tangan orang luar kampung mereka, jadi mereka sangat tidak tau tentang dunia luar. karena hampir semua penduduknya bekerja sebagai petani jadi biasanya mereka pulang malam karena letak perkebunan mereka sangat jauh dan biasanya anak anak mereka tidak ikut ke kebun melainkan diam dirumah untuk menjaga rumah {takut kabur kali yah rumahnya}.

suatu saat ada aeorang bayi laki laki lahir dikampung tersebut. dia lahir sebagai pria yang sangat baik dan ramah ditambah dengan wajahnya yang sangat ganteng disukai banyak warga. tapi suatu saat pria tersebut bertemu dengan seorang janda yang sangat cantik dan mereka pun akhirnya saling kenal.

setiap hari mereka bertemu dan akhirnya mereka jatuh cinta.suatu ketika mereka bertemu dan keadaan si janda memakai baju sexi dan sang pria pun tak dapat menahan dirinya dan mereka melakukan hubungan i***m dan ternyata perbutan mereka diketahui oleh para warga

dan para warga pun kesal akibat perbuatan mereka dan membawa mereka lalu membakarnya hidup hidup.mereka meminta maaf atas kejadian tersebut tapi tidak digubrish oleh masyarakat malah tetap dibakar. selang beberapa hari dari kejadian tersebut beberapa kejadian aneh pun mulai bermunculan seperti ada suara wanita menangis bahkan beberapa penampakan. dan setiap orang yang telah melihat penampakan tersebut biasanya 1 hari kemudian meninggal. jadi banyak warga yang enggan keluar malam.

suuatu hari adsa beberapa orang yang sedang meronda dan melihat ada pasangan yang sedang berkeliling dan mereka pun menyapanya

ronda:”mbak,mas mau kemana ?”

pasangan:” mau membunuh kalian!!!!!”
sambil menampakan wajah yang seram dan seraya membawa jerigen berisi minyak tanah kedua hantu tersebut membakar seluruh desa yang sedang terlelap tersebut dan membakar beberapa orang yang meronda tadi, karena badan mereka tidak bisa digerakan jadi mereka dengan mudahnya dibakar oleh hantu hantu tersebut

setelah semua penduduk desa dan rumahnya di bakar ludes tak tersisa keadaan menjadi sangat sepi. setelah beberapa tahun ada beberapa penjelajah yang mengaku melihat suatu perkampungan yang sangat damai di tengah hutan

kesamaan nama,tokoh,tempat memang disengaja. maqklum namanya juga fiksi

Minggu, 24 Februari 2013

Malam Jumat di Kantor


Haloo kismis mania balik lagi tyo di sini gw uda lama kaga nulis ,,kali ini gw mau nulis ceirta waktu gw lembur sekitar 3 minggu yang lalu di kantor gw,,klo yang pernah baca tulisan gw yang ” Seramnya kantor ku”" pasti uda tahu posisi layout kantor gw jadi kaga usa banyak ngemeng deh langsung aje…



malem itu gw lupa jam berapa yang pasti malem jumat nahh selepas  kerja gw kaga langsung balik kantor karna ada tugas kampus yang gw mau kerjain di kantor,,satu-persatu lampu di matikan OB kantor gw nahh tinggal lampu yang ada di ruang / meja gw yg masih menyalah,,dan si OB kantor ngmong gini ke gw



Ob: yo belum pulang lo

gw: belum tar lagi
ob : jangan lama2 ye gw soalnye mau keluar tar pintu gw kunci

gw : iye paling sampe jam 7





nahhh  jam 6 gw break istirahat dan sholat magrib setelah itu lanjut lagi ke meja gw,,untuk mehilangkan suasana hening gw setel winamp di komputer gw full in aja tuh soaud dengan track play ” Silverchair”" yang freak   lagu favo. gw heheheh pas sekitar 20 menitan gw iseng2 nengok ke sekeliling ruangan yang cuma di skat2 pake partisi tahu dunk…eemmhhrr semepet merinding juga gw karna dengar 2 serita2 yang uda2,,,brrhh,, jam 7 kurang gw mulai tergagu ama suara kertas yang di lecek2 g2 pikir ahh tikus kali yang iseng tapi selang beberapa menit kedenger lagi,,ahh kamprett ni tikus dalam hati



sampae jam jam 7 lewat tuh suara kaga hilang2 akhirnye gw belaga budek aje boda ahh dalam hati,,yang penting ni tugas kampus selesai,,,akirnye  selesai juga ni tugas jam 7 lewat 15,,tapi tuh suara masih aje ada ,,gw coba buat nyari sumbernye di mana sih dlam hati ,,tapi pas semakin deket tuh sumber suara berhenti pas gw balik lagi ke meja ada lagi tuh suara sampe 3 kali





kesel dalam hati gw tungguin juga di deket sumber sambil bawa sapu,,tapi tuh tikus kaga nongol2  sambil celingak2 gw lihat ke pintu toilet ada orang masuk gw pikir itu  kulir kantor gw,, ya uda gw samperin aje karna  gw juga kebelet pipis,,,pas di toilet ada suara orang bis pup siram air gitu d closet,,uda gw pipis di ulinoir tapi ni kulir kok kaga keluar2 akhirnya gw panggil namanye idris(nama asli)

gw :dris-dris..!!

idris: kenape yo

gw : lama amat lu pup

idris : iye yo



uda tuh gw keluar dari toilet sambil ngbil sapu yang tadi buat gebuk tikus,,nahh kali ini suaranye semakin kebaca ama gw dari balik ruangan estimet,,pas gw mau samperin dari lorong kiri ada si idris lagi telpon2nan ama bininye,,ehh ngapain lo disitu kata gw dia bilang lagi tlp2nan yo,,terus gw bilang buknye lo tadi di toilet??? kaga kata dia dari tadi gw di sini,,nah di situ gw kaga takut karna ahh dia bercanda kali ,,,nahh pas gw buka ruangan estimet,,,sambil ngedeketin suara kertas yang di lecek2 tiba2 suara nye tuh kaya orang marah2 sambil lecek kertas gitu makin keceng pula,,,,gw uda tahu sumbernye di bawa  meja estimet ,,pas gw jongkok JREENGGGG   GILA MAIT2 TUH MAKHLUK LAGI MAKANIN KERTAS A4 GITU UDA GITU CUMA PAKE KOLOR DOANK RAMBUTNYE KRITING  DAN BADANYE  KOTOR BANGET…SAMBBIL MELOTOT KE GW…JURIIKKKK GW LARI SAMBIL NENGTENG SAPU TERUS GW LEMPAR KEATAS MEJA TUH ESTIMET….





kulir gw semept naya tapi pas denger gw bilang jurik dia juga ikut kabur ke depan lobby,,akhirnye gw suru matiin ac  ama ambilin tas gw di ruangan gw,,,



besoknyye kaga ada yang tahu satu kantor cuma gw ama kulir dan ob yg tahu,,kita mengrasiakanye karna klo bilang2 tar ke denger bos bisa di tanya2 riberr..

oke sekian bro sorry banyak yang salah kata2nye soalnye nih ketiknye pas jam 4 takut gw pulang ke sorean lagi lagi tar  ketemu lagi ama tuh juriigg

Tertipu Mahluk Halus


Hi All !!
Skarang sya mau cerita pngalaman si Dimas ,
Dimas itu temenq yg bisa liat mahluk halus .
Langsung aja ya ..

Cekicroot crot !!?!?!

Seperti biasa setiap malam minggu ,kita semua berkumpul brsama temen2 (cangkruk.an dlam bhs jawa)
Iseng2 sya nanya ada pngalamn baru gk ?
Nah ,dia jawab ada ,mulai ceritanya ..

Jadi gini ,waktu itu si Dimas lagi praktek kerja di stasiun KA di Kertosono ,dia brangkat dri Kediri jam 7 mlam naik motor ,gk ada apa2 pas d prjalanan .

Setelah smpe di stasiun jam menunjukkan pukul 8 mlam ,Dimas mlakukan aktifitas sperti biasanya brsama 2 orang temannya .
Sekitar jam 10 ,si Dimas mrasa lapar ,diajaklah teman2x untuk mncari makan di luar

Mereka mncari kmana2 tpi warung2 d skitar udah pada tutup ,akhirnya Dimas bilang dia mau cari makan sndirian ,mencar gitu maksudnya

Dimas nyari2 makan di pinggir rel ,berharap ada pedagang keliling yg lewat ,dia berjalan terus tanpa mengenal lelah demi sesuap nasi ..

Nih gambaran suasana di sekitar rel KA
Di kanan kiri rel hanya ada sawah ,di sisi kanan rel ada gunungan batu krikil yg d pagari kawat dan seng ..
Gelap,dingin,mencekam
Begitulah suasananya

Nah ,ketika si Dimas mau balik ke stasiun karena gk dpet makanan dia nyebrang ke sisi kanan rel ,sambil sms sama pacarnya ,
Dari kejauhan dia ngliat sperti 2 orang temanx lagi lari dan masuk ke dalam area krikil ,tanpa curiga si Dimas langsung menghampiri mereka karena dia pikir mereka mau makan bareng di sana

Dengan smangat kelaparan ,
Dimas lngsung lari masuk ke area krikil itu ,tapi begitu masuk ,
hawa mencekam serta bau tak sedap menyergap ke tubuhnya

Dimas pikir ,”ngapain mereka ngajak makan di tempat ini ,mana gelap lagi ”
Dimas pun mencari2 temanny ,
tapi di sekitar dia hanya melihat bangkai gerbong yg sudah usang dan karatan ,tanpa pikir panjang naiklah si Dimas ke puncak gunungan krikil ,stelah di puncak ,dilihatlah sekitar hanya ada sawah yg terhampar luas ..

Dipanggillah teman2ny dg tereak2 gk jelas ..
Tidak ada jawaban ,
Yg ada hanyalah gelap ,sunyi ,dingin ,mencekam (bayangin aja di tempat kya gitu sendirian ,malam2 lagi)

Dimas pun duduk di puncak sambil menelpon salah satu temanx ,kira2 bgini

D : “woy ,lu dimana !!”
T : “gw di kantor stasiun nih ,lah lu sndiri ada dmana !!”
D : “jngn brcanda woy !!”
T : “jiah ,ngapain juga gw boong ,”
D : “Tuut tuut tuut”
T : “Halo halo ”

Dimas memutuskan telponny ,
Dg perasaan takut dan merinding yg brkecamuk, dimas melepas sandalx dan menentengny di tangan

Dengan kecepatan penuh ,dimas lari menuruni tumpukan krikil sial itu ,bagaikan seorang pendekar,ditendanglah pagar yg terbuat dri seng itu dgn penuh emosi
langsung gompal tuh pintu ,
lalu dg langkah gontai dimas berlari menuju stasiun dan berharap ada sdikit makanan yg tersisa oleh teman2x

Setelah pelarian yg bgitu melelahkan ,sampailah dimas di kantor stasiun dg perasaan lega lebih dari apapun
Segera dimas masuk dan menghampiri kawan2ny ,
alangkah kesalny ketika dimas melihat 2 kawanx dg santai memakan nasi bungkus sambil brcanda2 ,

tanpa ba
kedua temanx bingung dg tingkah si dimas ,dan membiarkan dulu dia menghabiskan makanannya
Setelah habis ,barulah dimas cerita semuany dan didengar juga oleh bapak2 yg sudah lama bkerja di stasiun itu bernama P. Bejo (samaran)

Ternyata ,kata P besa basi ,direbutlah nasi bungkus yg baru saja d buka oleh temanx dan langsung di lahap habis tanpa sisa oleh dimas
jo di area krikil itu sering d jadikan tempat pembuangan mayat org2 gila ,gembel yg mati terlindas KA ,jadi tubuhny yg hancur di buang d tempat itu .

Dimas hanya bisa mlongo mendengarkan cerita P. Bejo

—————————————–

Nah, jadi begitulah pengalaman si Dimas ,lumayan ngeri sih menurutq ,
Bye

Thnks ^^

Jalan Angker ke Kampungku 3 (Kerajaan Jin Minta Korban?)


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Ini masih edisi jalan angker ke kampungku. Cerita ini kejadiannya udah sangat lama, waktu aku masih sekolah dasar. Buat akang teteh yang belum membaca jalan angker ke rumahku, bisa klik disini part 1 dan part 2. Sebenarnya tidak berhubungan c, tapi biar tahu ja gitu gang C kaya gimana.. hee

Ooo

Seperti yang pernah aku ceritakan, kalau ke kampungku kita harus melewati tanjakan gang C, perkampungan, persawahan, dan barulah sampai di kampungku. Nah, di ujung persawahan ini dulu ada sebuah pohon yang sangat besar dan tua, namanya pohon ‘sengon’. Pohon ini terkenal sangat angker. Banyak yang melihat penampakan atau pun hanya sekedar suara-suara aneh disana. Untunglah kalau ke rumahku tak perlu melewati pohon sengon itu, soalnya kalau rumahku ada di kampung kidulnya, sedangkan kalau melewati pohon sengon bagi yang rumahnya di kampung kalernya.

Namun walaupun tak melewati pohon itu, banyak juga warga yang diganggu. Biasanya gangguannya berupa suara tepukan tangan, atau suitan dari arah pohon sengon. Masyarakat percaya kalau kita sampai menengok atau meladeni godaan mereka maka kita akan dibawa oleh jin itu. Menurut orang pintar, di pohon sengon itu terdapat sebuah kerajaan jin. Sudah ada banyak warga yang meninggal, yang kata orang pintar sebenarnya dibawa oleh jin itu untuk dijadikan pengawal atau pembantu di kerajaannya. Entahlah benar atau tidak. Yang jelas aku sering diwanti-wanti jika ada suara-suara aneh atau tepukan atau suitan layaknya seperti beberapa pria di jalan menggoda, jangan diladeni, teruslah berjalan jangan menengok ke arah pohon itu atau asal datangnya suara tersebut.

Karena sudah banyaknya warga yang diganggu penghuni sana, dan ada beberapa warga meninggal secara tidak wajar, yang katanya dibawa oleh jin disana, masyarakat menjadi resah. Akhirnya berdasarkan musyawarah warga, diputuskan untuk menebang pohon tersebut. Singkat cerita dipanggillah orang pintar kesana. Namun sepertinya ilmu orang itu tidak bisa menandingi kehebatan ilmu jin tersebut. Tidak ada peralatan satu pun yang  berhasil merobohkan pohon itu. bahkan dengan peralatan yang paling canggih pun kayu itu tak bisa terbelah, bahkan lecet pun tidak. Telah dicoba berbagai cara, namun tak ada yang berhasil satu pun. Akhirnya diputuskan untuk mengakhiri dulu penebangannya, dan dicoba lagi esok harinya.

Namun alangkah terkejutnya kami, ketika mendengar bahwa orang pintar dan orang lain yang membantu untuk menebang pohon tersebut semuanya sakit, dan beberapa hari kemudian meninggal. Warga percaya mereka dibawa oleh jin penunggu disana. Masyarakat pun semakin resah, namun sepertinya untuk Pak Omat (samaran) rasa marah lebih mendominasi dibanding rasa cemas dan takut.

Pak Omat dengan lantang berkata, “Ya udah kalau gitu kita bakar ja tuh pohon, biar gak ada korban lagi.” Pak Omat mengatakan dengan emosional kepada warga sekitar. Ketika ia pulang ke rumahnya, Pak Omat tiba-tiba saja sakit, dan beliau merasakan rasa panas yang teramat sangat di sekujur tubuhnya.

“Panas, panas banget ini.” Itu yang dikatakan Pak Omat berkali-kali. Pak Omat pun seharian berendam di air namun ia masih merasakan panas yang teramat sangat. Bahkan semakin lama rasa panasnya semakin parah, seperti orang yang dibakar. Pak Omat kejang-kejang sambil terus berteriak, “Panas, panas, padamkan apinya.” Itulah yang Pak Omat katakan, padahal tak ada api di dekatnya.

Keluarga yang cemas pun berinisiatif memanggil orang pintar. Orang pintar itu mengatakan penyakit Pak Omat akibat ulah jin penunggu pohon sengon, karena Pak Omat mengatakan untuk membakar pohon tersebut, hingga ia lah yang merasakan rasa panas terbakar. Orang pintar itu mencoba untuk membantunya, namun sepertinya jin-jin disana sangat sakti mandraguna. Orang pintar itu pun kalah dan minta maaf karena sudah tak sanggup lagi. Banyak orang pintar yang dibawakan namun tak ada satu pun yang berhasil mengalahkan jin itu, hingga akhirnya Pak Omat menghembuskan nafas terakhirnya, masih dalam keadaan panas terbakar.

“Panas, panas padamkan apinya. Tolong aku minta maaf. Padamkan apinya tolong.” Itulah yang Pak Omat katakan untuk terakhir kalinya.

Kematian Pak Omat menjadikan warga semakin resah. Tak ada satu pun warga yang berani bicara macam-macam. Namun kami juga ingin terlepas dari gangguan pohon itu. Akhirnya diputuskan untuk mendatangkan lagi orang pintar, sebut Pak Zadi, untuk menebang pohon tersebut. Namun kali ini tak ada warga yang berani membantu menebang pohon itu. Akhirnya Pak Zadi sendirian mencoba menebang pohon tersebut, dengan disaksikan warga dari jarak agak jauh.

Saat pohon itu dikapak, tidak seperti yang pertama, kayunya sekarang bisa somplak sedikit. Namun alangkah terkejutnya kami karena ternyata  yang keluar dari pohon tersebut adalah darah, bukannya getah seperti pohon lainnya. Namun Pak Zaid tak takut, ia terus mencoba menebang sampai akhirnya ia merasakan nyeri yang amat sangat hingga ia roboh. Warga pun segera membawa Pak Zaid. Pak Zaid sakit berhari-hari, tapi untunglah ia masih dilindungi dan ditolong oleh Yang Kuasa, sehingga ia bisa sembuh kembali. Namun Pak Zaid mengatakan ia tak sanggup lagi menebang pohon itu.

Semenjak itu tak ada satu pun orang yang berani menebang pohon sengon. Warga semakin resah, takut jin itu menginginkan kembali korban. Banyak warga yang tak berani berkata sembarangan, bahkan melewati pohon itu pun tak berani, lebih baik jalan muter dulu ke kampung kidul. Namun masih ada warga yang berani melewati pohon itu walaupun setelah peristiwa-peristiwa yang terjadi, salah satunya bi Dati (samaran). Bi Dati ini adalah salah satu saudara Pak Omat.

Saat itu bi Dati melewati pohon sengon. Tentu saja keadaannya sangat sepi, namun Alhamdulillah tak ada kejadian ganjil terjadi. Namun sesampainya di rumah, bi Dati tiba-tiba merasa tak enak badan, hingga akhirnya bi Dati sakit tak bisa bangun. Bi Dati terus terbaring di tempat tidurnya. Saat sakit itu bi Dati bermimpi.

Di mimpi itu Bi Dati mendatangi sebuah tempat yang asing. Dari kejauhan ia melihat sebuah istana yang sangat besar dengan pintu gerbangnya yang menjulang tinggi. Bi Dati mendekati istana itu perlahan-lahan. Saat sampai di depan pintu gerbang, ia terkejut melihat Pak Omat, saudaranya yang meninggal beberapa bulan lalu, sedang menjaga pintu gerbang itu.

“Wa Omat?”

Pak Omat pun menengok dan segera bertatapan dengan Bi Dati. Dari sorot matanya bi Dati tahu Pak Omat terkejut. “Bi Dati sedang apa disini?” itulah yang ditanyakan Pak Omat kala itu, dengan suara dan raut muka khawatir dan cemas.

“Wa Omat sendiri lagi ngapain? Bukannya uwa udah meninggal?” Bi Dati malah balik bertanya.

Pak Omat tidak menjawab, malah mengatakan, “Cepat pergi dari sini, sebelum mereka tahu.” Pak Omat berkata dengan tergesa sambil menengok ke arah belakang, seperti memastikan tak ada siapa-siapa.

“Tapi ini dimana?”

“Cepat, pergi dari sini.” Pak Omat mengatakan lebih mendesak. “Disini tidak enak, cape. Cepat pergi.”

“Tapi lewat mana? Aku gak tahu jalan pulang.”

“Jalan saja lurus, kalau ada percabangan pilih jalan sebelah kanan. Cepat pergi!” Pak Omat berkata semakin mendesak.

Dengan melirik terakhir kalinya ke arah Pak Omat, bi Dati pun mematuhi perintah Pak Omat dan tergesa-gesa menjauh dari tempat itu. Ia memilih jalan yang diperintahkan Pak Omat. Dan sampai di sebuah tempat yang sangat terang, lalu ia pun menemukan dirinya di kamarnya sedang dikerumuni oleh keluarganya.

Melihat Bi Dati yang sadar, keluarga menangis bahagia. Keluarga mengatakan kalau bi Dati telah beberapa hari ini tak sadarkan diri, dan tak ada orang pintar yang sanggup menolong Bi Dati. Bi Dati kaget mendengarnya. Ia pun segera bercerita tentang Pak Omat yang ia temui di sebuah istana yang sangat besar, sedang menjaga pintu gerbang. Banyak yang percaya, Pak Omat dibawa oleh jin dari pohon sengon untuk dijadikan penjaga pintu gerbang di kerajaannya. Mungkin jika Allah tidak melindungi dan menolong Bi Dati, Bi Dati pun bisa bernasib sama dengan Pak Omat. Wallahu’alam.

Dari situ jelaslah warga semakin cemas, karena mungkin saja kerajaan itu masih menginginkan korban untuk dijadikan pembantu di kerajaannya. Untunglah saat itu ada seorang kyai dari jauh, mendengar berita itu. Pak Kyai itu dengan niat menolong datang ke kampung kami. Kami pun dengan senaang hati dan antusias menyambutnya.

Singkat cerita Pak Kyai menyuruh kami sekampung untuk berdoa. Setelah itu dengan berdoa terlebih dulu Pak Kyai pun menebang pohon tersebut. Alhamdulillah sekarang pohon itu berhasil ditebang dan tak ada apa-apa yang terjadi.

Kata Pak Kyai jin-jin itu telah dipindahkan ke suatu tempat. Memang jin itu menolak dan menantang pak Kyai bertarung, namun Alhamdulillah Pak Kyai berhasil mengalahkan jin itu, hingga akhirnya mereka bersedia untuk dipindahkan. Sekarang pohon itu sudah tak ada, bahkan dekat bekas pohon sengon itu sekarang telah dibangun rumah penduduk.

Ooo

Ok, itu adalah salah satu cerita nyata di kampungku. Dulu juga ketika masih ada pohon sengon, saat teteh pulang malam sering ada suara suit-suit, dan tepukan tangan seperti mengajak teteh. Namun karena telah diwanti-wanti oleh ummi, teteh pun gak berani menengok.

Namun walaupun pohon sengon itu sudah gak ada, tetap aja melewati jalan itu masih lumayan angker, karena disitu ada air terjun kecil, tapi karena ada rumah gak terlalu seram dibanding dulu. Kalau aku sih memang jarang lewat sana, soalnya kalau ke rumahku yang di kampung kidul, lewatnya pemakaman. Tapi lewat jalan ini lebih seram, karena banyak yang melihat penampakan di pemakaman sana. Hemm.. akhirnya kalau udah malam aku gak berani deh lewat gang C, lebih baik naik ojeg ja. Walaupun jalan yang dilewati ojeg itu masih terkenal angker, setidaknya kan ngacir pake motor, kalau jalan sendiri lama. *loh kok jadi curhat*

Makasih buat akang teteh yang udah nyempetin baca
Maaf kalau tulisannya acak-acakan, kurang lebihnya mohon dimaafkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jalan Angker ke Kampungku 2


15 Februari 2013 — 41 komentar
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Akang teteh ini adalah sambungan dari jalan angker ke kampungku. Buat yang belum baca part sebelumnya, sok klik disini.

ooo

Kejadian 4

Kejadian ini terjadi lumayan lama kurang lebih setahun yang lalu. Saat itu gang C mengalami longsor, hingga kurang lebih sepertiga jalan mobil tak bisa digunakan. Tebingnya runtuh bahkan beberapa anak tangga gang C yang dekat jalan mobil ikut runtuh, tak bisa digunakan. Karena musim hujan, tentu belum bisa diperbaiki karena takut longsor kembali. Setelah hujan tak lagi datang, akhirnya diputuskan segera diadakan perbaikan.

Singkat cerita telah beberapa hari jalan itu diperbaiki, semuanya berjalan dengan lancar. Cuaca pun juga mendukung. Para pekerja berada di bagian bawah jurang untuk menambal tebing-tebing itu dengan tanah. Tanpa ada firasat apapun, tiba-tiba tebing jalan tersebut longsor kembali hingga para pekerja terkubur timbunan tanah. Warga setempat yang melihat kejadian itu otomatis segera meminta bantuan warga lain untuk menolong para pekerja tersebut.

Akhirnya setelah dirasa cukup aman, tebing tak akan longsor kembali, warga pun berbondong-bondong menggali longsoran tebing. Dari lima pekerja hanya seorang yang dapat diselamatkan, sebut saja Pak K. Empat orang lagi sudah tak bernyawa. Pak K langsung dilarikan ke rumah sakit dengan angkutan umum. Tragisnya ternyata satu orang korban meninggal adalah saudara Pak K dan ia baru pertama kali ikut perbaikan jalan tersebut karena diajak oleh Pak K. Kontan Pak K merasa sangat bersalah. Namun itulah takdir, walau keluarga sangat berduka namun apa daya mereka harus ikhlas. Tapi warga setempat percaya bahwa kematian mereka tidaklah wajar, dengan kata lain mereka dijadikan tumbal jalan tersebut. Entahlah benar atau tidak, namun setiap tahun memang selalu ada yang meninggal di jalan itu, entah karena kecelakaan atau karena sebab lain. Wallahu’alam.

Sementara waktu perbaikan jalan tersebut dihentikan. Namun karena rute jalan itu cukup penting dan dikhawatirkan ada angkot yang jatuh ke jurang, kepala desa setempat setuju untuk meneruskan perbaikan jalan, dengan pekerja yang lain dan terlebih dulu diberikan wejangan untuk terus berdoa dan ingat pada Allah. Singkat cerita Alhamdulillah jalan tersebut telah lancar diperbaiki dan jalan pun telah seperti sedia kala.

Namun para pekerja mengaku saat perbaikan jalan banyak terjadi hal-hal ganjil. Ada yang melihat pekerja korban longsor ikut bekerja bersama mereka, ada yang tiba-tiba kopinya tinggal setengah padahal belum ia minum, dan kejadian-kejadian ganjil lainnya. Warga gang C pun ikut merasakannya. Hingga tersebarlah berita bahwa pekerja-pekerja korban longsor tersebut telah menjadi ‘hantu’. Hal ini juga dialami oleh salah seorang warga kampungku yang baru pulang kerja, sebut saja Bi Emi.

Bi Emi adalah seorang janda sehingga harus banting tulang untuk menghidupi anak satu-satunya. Ia bekerja di sebuah pabrik garmen. Waktu itu ia pulang sore hari sekitar jam 5, dan ia tahu sampai di gang C pasti telah maghrib. Sebetulnya ia sempat was-was untuk melewati jalan itu mengingat banyaknya berita yang menceritakan banyak warga yang telah melihat penampakan disana, terlebih setelah kejadian longsor itu. Namun karena Bi Emi ingin hemat, dengan memberanikan diri ia akan melewati gang C. Inilah kisahnya.

ooo

Angkot itu tidak penuh, hanya ada beberapa orang yang naik, dan itu pun telah banyak yang turun, hingga tinggal bi Emi dan dua orang lainnya. Saat melewati t****n d****a ada empat orang laki-laki menghentikan angkot dan naik ke dalamnya. Keempat laki-laki itu wajahnya pucat dan di sepanjang jalan mereka bertingkah aneh, tak selayaknya manusia normal lainnya. Mereka menunduk, tidak ngobrol atau nengok kiri kanan, bahkan bergeser pun tidak. Mereka seperti patung yang diangkut ke dalam mobil, bahkan saat ada polisi tidur pun badannya tidak melonjak ke atas, hanya sedikit bergerak. Padahal angkot-angkot di daerahku jalannya ngebut-ngebut. Kalau aku naik angkot saja suka bergeser kemana-mana duduknya sangking ngebutnya tuh angkot. Saat itu Bi Emi tak curiga apa-apa, lah mungkin mereka capek.

Singkat  cerita sebentar lagi angkot melewati gang C, otomatis Bi Emi siap-siap turun dan merogoh uang sepuluh ribuan untuk ongkos. Sebetulnya ongkos yang dikeluarkan dua ribu rupiah saja tapi saat itu ia tak punya uang kecil. Murah bukan? Padahal perjalanan sangat jauh.

Saat sampai di gang C Bi Emi segera berkata ‘kiri’ dan otomatis angkot itu berhenti. Saat Bi Emi akan turun, ternyata keempat orang tersebut ikut turun. Melihat itu hati Bi Emi sangat senang, “asyik ada teman.” Itulah yang dipikirkan Bi Emi kala itu.

Oh ya waktu itu posisinya Bi Emi ada di bagian ujung angkot di bangku panjang, sedangkan keempat orang itu ada di bangku pendek. Jadi Bi Emi harus menunggu keempat orang tersebut turun dulu barulah ia turun. Setelah keempat orang itu turun, ia pun segera turun dan menyerahkan ongkos pada abang sopir. Kembalian uang Bi Emi adalah uang yang diterima dari keempat orang tersebut. Langsunglah ia kantongi uang itu.

Ia pun segera berjalan tergesa-gesa takut ketinggalan empat orang itu. Untunglah ternyata empat orang tersebut masih ada. Ia pun mulai turun tangga pertama dan keempat orang itu ada beberapa anak tangga di depannya. Saat melewati sungai kecil dan akan turun tangga kedua, tiba-tiba keempat orang yang berada beberapa meter di depannya tiba-tiba menghilang begitu saja. Kontan Bi Emi terkejut dan segera teringat korban longsor itu. Ia membeku ketakutan tak bisa bergerak. Lalu tiba-tiba empat orang itu ada di hadapannya kembali seraya berkata, “kenapa bi?”

Bi Emi tak bisa bicara atau berjalan, hanya menatap keempat orang itu. Ingin sekali ia lari namun kakinya serasa dicor ke beton. Akhirnya bi Emi berbalik dan merangkak ke atas, berniat naik kembali ke jalan mobil. Ya ia merangkak karena kakinya tak bisa digerakkan sama sekali, dan bukannya merangkak di tangga ia malah merangkak di rerimbunan semak di samping tangga. Namun Bi Emi tak menghiraukannya, yang ada di pikirannya segera berada di jalan mobil.

Sesampainya di atas, kakinya sudah bisa digerakkan kembali. Tanpa pikir panjang ia berlari ke arah utara menuju gang P, berniat naik ojeg. Padahal jarak dari gang C ke gang P lumayan jauh, namun ia tak mau nunggu angkot. Apalagi angkot di daerahku jarang, ia sudah tak sanggup berada di jalan itu lagi.

Singkat cerita tibalah ia di pangkalan ojeg dengan ngos-ngosan. Tukang ojeg pun kaget melihat keadaan Bi Emi. Ya pasti kagetlah, Bi Emi lari seperti dikejar banteng, dan celana bi Emi robek-robek, karena melewati semak berduri. Setelah Bi Emi sadar keadaannya barulah ia merasa perih karena tersayat duri, tadi ia tak merasakannya sama sekali.

“Bi kenapa?” salah satu tukang ojeg bertanya.

“Tadi, tadi saya lihat korban longsor,” hanya itu yang bi Emi katakan.

Tukang ojeg belum sadar apa yang dikatakan bi Emi. Mereka hanya mengangkat bahu dan segera mempersilahkan bi Emi naik ojeg. Tanpa pikir panjang bi Emi segera naik dan ngebutlah ojeg itu menuju rumahnya. Sesampainya di dekat rumahnya, bi Emi turun dan merogoh kantong untuk membayar ongkos ojeg. Ia terkejut ketika yang ia ambil adalah daun dengan bau yang sangat harum. Ia teringat kembali kembalian dari abang angkot. Ia ingat betul kembalian ini dari uang keempat orang tersebut. Bi Emi pun duduk terhenyak, kontan tukang ojeg segera bertanya ada apa. Bi Emi pun menceritakan pengalamannya dari awal hingga akhir. ‘Mimpi apa aku semalam,’ itulah yang dituturkan bi Emi kala itu.

Kejadian yang menimpa Bi Emi ini ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Udah ketemu setan, kaki berdarah-darah, uang raib pula. Besoknya berita tersebut segera menyebar di seluruh kampung. Dan warga berbondong-bondong menjenguk bi Emi sekaligus ingin melihat daun yang harum itu. Dan dodolnya ada orang yang meminta daun itu untuk dijadikan jimat. Ck ck ck.

Ini gang C tempat menghilangnya keempat orang tersebut. Ini tangga kedua dan aku fotonya agak di tengah-tengah tangga.




gang C, tangga kedua
Foto ini diambil olehku sendiri baru-baru ini saat melewati gang C. Entahlah saat itu aku hanya ingin foto-foto gak jelas ja… hehe
oh ya Foto ini diambil saat siang hari terik, ba’da dzuhur.

Lihatlah gambar yang ditandai, itu apa ya?
kata keluargaku itu kaya si poci,, entahlah..

ooo

Kejadian 5

Yang ini juga lumayan lama. Waktu itu kira-kira jam sebelas malam Pak E baru pulang dari pasar. Pak E ini memang selalu pulang malam. Biasanya ia tak menemui apa-apa saat lewat gang C, namun malam ini perasaannya gak enak. Tapi ia tak menggubrisnya.

Pak E telah melewati tangga pertama dan sungai kecil. Saat melewati tangga kedua perasaannya makin tak karuan tapi ia menghiraukannya. Ia bersiap-siap menyalakan senter, karena di anak tangga paling bawah dekat jembatan, lampu jalan selalu mati. Dengan senter di tangannya, ia pun mulai turun anak per anak tangga. Tiba-tiba terdengar suara menggelinding dari atasnya. Kontan ia bertanya-tanya, “Apa itu?”

Lalu ada sesuatu menggelinding melewatinya, bentuknya bulat seperti bola. Karena saat itu remang-remang ia tak bisa melihat jelas apa itu. Benda itu menggelinding sampai di anak tangga paling bawah. Perasaannya makin gak enak, bulu kuduknya pun merinding seketika. Namun ia mencoba untuk tidak memikirkannya. Ia terus turun anak per anak tangga sampai tiba di lampu jalan yang mati, dan ia pun menyalakan senter. Dari jarak agak jauh ia melihat benda tersebut masih ada di bawah, di jembatan, menghalangi jalan. Ia turun satu anak tangga lagi dan sampailah di jembatan.

Ia memperhatikan benda tersebut, warnanya hitam. Apa itu?

Karena benda itu menghalangi jalan mau tak mau ia harus menyingkirkannya. Ia pun memegang benda tersebut dengan tangan kirinya, dan alangkah terkejutnya ia ketika tahu ternyata benda itu adalah kepala manusia dengan mata hitam dan bibirnya menyeringai. Tanpa pikir panjang ia langsung membuangnya dan lari terbirit-birit. Ia berlari sepanjang jalan, naik tangga, lewat perkampungan, sawah, pemakaman kecil, hingga sampailah di kampungku. Setelah sampai rumahnya barulah ia berhenti dengan ngos-ngosan. Kontan istrinya kaget melihat wajah pucat suaminya dan napasnya ngos-ngosan. Pak E langsung menceritakan kejadian itu ke istrinya, dan esoknya tersebarlah berita itu.

Warga di perkampungan sekitar gang C memberitahu bahwa hantu itu biasa mereka sebut hantu gorolong, karena selalu menggelinding dari atas ke bawah tangga. Dan sering menunjukkan wujudnya ketika mati lampu.





Ini tempat lampu jalan mati dan jembatan ditemukannya hantu gorolong.

tanda panah merah menunjukkan lampu jalan yang selalu mati.
tanda panah biru menunjukkan jembatan.

Aku foto ini dari beberapa anak tangga dari atas.

Ooo

Nah segitu dulu ya, nanti aku lanjutkan kejadian lainnya..

Maaf ya kalau ceritanya membosankan dan tulisannya acak-acakan, aku tak sempet edit. Untuk kebenaran cerita ini aku tidak tahu pasti, karena aku tak mengalaminya sendiri… naudzubillah jangan sampe deh..
Yang jelas saat itu kampungku sempet geger karena kejadian ini…

Makasih buat akang teteh yang udah sempetin baca
Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan..

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jalan Angker ke Kampungku ….


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Mumpung ada waktu aku mau share cerita lain…

Ok, selama ini aku sering menceritakan tentang santet atau tumbal yang dialami aku dan keluargaku. Sekarang aku ingin menceritakan kejadian-kejadian seram di jalan yang dilewati untuk sampai ke kampungku, dan penampakan-penampakan yang sering dilihat disana. Mungkin lain kali aku akan menceritakan kembali kisah santet, guna-guna, atau hampir dijadikan tumbal yang menimpa keluargaku.

Seperti yang kukatakan, kampungku yang disebut kampung bala oleh Pak Kyai, tidak hanya seram karena banyaknya pesugihan dan dukun santet disana, tetapi juga banyak yang melihat penampakan-penampakan. Namun yang akan kuceritakan disini bukan penampakan di kampungku namun di jalan yang harus dilewati jika akan ke kampungku.

Kampungku terletak di daerah pedalaman yang tidak dilewati angkutan umum, sehingga harus jalan kaki selama kurang lebih 30 menit atau pun naik ojeg. Jika jalan kaki harus melewati gang, sebut saja gang C. Sedangkan jika naik ojeg jalan yang dilewati adalah gang P. Kedua jalan tersebut sama-sama angker.

Sekarang aku ingin bercerita jalan gang C. Banyak yang melihat penampakan disana. Kejadian-kejadian ini aku dengar ada yang dari sumbernya secara langsung, ada juga yang dari mulut ke mulut. Maklum kampungku bisa dibilang tidak terlalu besar, sehingga setiap peristiwa akan cepat menyebar seperti api di musim kemarau, baik itu kejadian menyeramkan, memalukan, atau menyenangkan. Apalagi ibu-ibunya bisa dikatakan hobi sekali bergosip… hehee. Alhamdulillah untukku sendiri tidak pernah melihat penampakan disana. Naudzubillah, jangan sampe deh…

Sebelumnya aku ingin menggambarkan rute jalan gang C ini sampai ke rumahku. Ketika kita turun dari angkot kita akan disuguhkan dengan tangga yang mengarah ke bawah dan agak gelap karena dikelilingi hutan bambu. Kita harus turun kira-kira belasan anak tangga lalu akan ada sungai kecil dan di dekatnya ada pemakaman kecil yang mengapit tangga setapak. Setelah melewati jembatan kita harus turun puluhan anak tangga lagi. Lalu akan ada sungai yang lebih besar, dan harus melewati jembatan bambu untuk melewatinya.

Kemudian kita berjalan sebentar di jalan setapak lalu naik puluhan anak tangga, sampai mencapai anak tangga paling atas. Disini hutan bambu berakhir. Di tengah-tengah tangga kita akan menemukan kembali pemakaman kecil. Setelah melewati tangga-tangga tersebut, kita sampai di perkampungan kecil, yang ujungnya adalah persawahan. Kita harus melewati pekampungan dan persawahan itu, dan paling akhir ada pemakaman kecil yang sering disebut ‘astana leutik’. Barulah sampai di kampungku. Sepanjang jalan ini terkenal angker. Apalagi di bagian tangga dan hutan bambu, sawah, dan astana leutik.

Maaf kalau penggambarannya kurang jelas dan membingungkan.

ooo

Kejadian 1

Kejadian ini terjadi sudah sangat lama. Saat itu ada tukang sayur keliling, sebut saja Mang O. Mang O harus berangkat malam-malam untuk belanja agar paginya bisa langsung didagangkan. Ia berangkat kurang lebih jam 2 malam, dan harus melewati jalan gang C. Ia berjalan dengan terburu-buru, disamping karena takut juga agar bisa cepat-cepat sampai ke jalan mobil.

Saat mulai memasuki tangga gang C, mang O langsung disapa oleh hutan bambu. Otomatis suasana menjadi mencekam dengan sesekali suat kriet dari pohon bambu menemani perjalanan Mang O. Untunglah di tangga pertama ini lampu jalan masih hidup sehingga keadaan tidak terlalu gelap. Namun Mang O sudah menyiapkan korek api karena di tangga berikutnya yang sehabis melewati sungai besar, lampu jalan selalu mati. Entahlah karena apa, walaupun lampu itu diganti dengan yang baru, lampu itu tidak mau hidup. Akhirnya warga membiarkannya begitu saja dan jika kita melewati tangga itu warga harus menyiapkan penerangan sendiri, baik itu senter atau korek api.

Mang O turun tangga dengan tergesa-gesa. Ketika sampai di tengah tangga yang ada pemakaman kecil, tiba-tiba lampu jalan mati. Otomatis suasana menjadi gelap gulita. Dengan jantung bertalu-talu mang O segera mencari-cari korek api di kantungnya. Akhirnya ia menemukannya dan dengan menghela napas lega ia menyalakannya. Namun kelegaannya tidak bertahan lama, karena ketika ia melihat di hadapannya ada sesosok yang tak pernah ia perkirakan. Ia ternganga ketakutan melihat Miss Kuntaw sejengkal di hadapannya. Tubuhnya membeku seketika, tidak bisa bergerak sama sekali. Ia hanya menatap miss kuntaw sampai miss ini tiba-tiba membuka mulutnya dan tertawa geli, hihihihihihiii.

Suara tawanya membangunkan kebekuan tubuh mang O. Dengan perlahan-lahan ia mundur sambil masih memperhatikan Miss Kuntaw yang tertawa. Dan setelah jarak yang cukup lebar memisahkan mereka, ia pun berbalik dan lari terbirit-birit. Namun suara miss kuntaw tetap mengikutinya. Entah apakah miss ini mengikutinya atau tidak, ia tidak berani menengok. Yang ada di pikirannya adalah kembali ke rumah tercintanya. Ia terus berlari melewati perkampungan, sawah, pemakaman dengan tertawa miss kuntaw mengiringinya. Akhirnya sampailah ia di rumahnya dan langsung menggedor-gedor pintu rumahnya.

“Bu,bu..” ia terus menggedor-gedor pintu.

Pintu dibuka dan muncullah istrinya dengan raut wajah bingung. “Loh Pak kok balik lagi?”

Namun Mang O tak menjawab. Dengan terburu-buru ia melewati istrinya di ambang pintu dan masuk ke kamarnya langsung menarik selimutnya. Suara miss kuntaw ini terus terngiang-ngiang di telinganya. Istrinya mengikutinya ke kamar dan menatap bingung ke arah suaminya.

“Ada apa Pak?” tanya istrinya lagi.

“Nanti saja bu ceritanya,” hanya itu yang dikatakan mang O dan ia pun langsung menguburkan dirinya dalam selimut.

Barulah esoknya mang O menceritakan kepada istrinya perihal pertemuannya dengan miss ini, dan berita ini pun langsung menyebar luas. Semenjak itu mang O pun berhenti menjadi tukang sayur. Namun baru-baru ini mang O kembali melakoni pekerjaannya menjadi tukang sayur, mungkin karena sekarang ia sudah punya motor sehingga tak perlu lewat jalan itu lagi. Dan hari minggu Mang O menceritakan kembali petualangannya bertemu dengan miss kuntaw dulu.

ooo

Kejadian 2

Kejadian ini juga udah lama, masih dengan tukang sayur. Hanya tukang sayur ini adalah wanita, sebut saja bi I. Saat itu ia berangkat kira-kira jam 4 untuk belanja. Dengan was-was ia berangkat. Alhamdulillah perjalanan sampai sekarang lancar-lancar saja, tidak ada apa-apa. Ia telah melewati sawah, perkampungan, turun tangga, dan melewati jembatan bambu. Saat ia mulai naik tangga untuk sampai ke jalan mobil, dari bawah ia melihat di tangga atas ada perempuan berbaju putih. Waktu itu ia tak berpikir macam-macam, lah wong udah mau subuh, jadi ia pikir itu orang yang mau berbelanja juga. Ia sangat senang lah, “asyik ada teman,” pikirnya kala itu.

Ia naik dengan terburu-buru agar bisa cepat-cepat sampai. Tapi pas udah mulai dekat, kok ada yang aneh. Perempuan itu menunduk dan rambutnya sangat panjang. Terus pas ia lihat kakinya, ternyata ia melayang. Kontan ia ketakutan. Tanpa pikir panjang ia langsung berbalik dan lari terbirit-birit. Untunglah perempuan itu tidak mengikutinya atau menampakkan wajahnya. Mungkin ia bisa pingsan kalau hal itu sampai terjadi.

ooo

Kejadian 3

Yang ini juga udah lama, saat tetehku masih bekerja. Saat itu teteh lembur sehingga harus pulang malam kira-kira jam 9 malam. Untunglah waktu itu teteh berdua dengan temannya. Singkat cerita mereka turunlah dari angkot. Otomatis bang sopir bilang agar hati-hati. Maklum kalau dari atas, jalan ini seperti gua, gak terlihat seperti jalan. Teteh dan temennya hati-hati turun tangga pertama dan melewati sungai kecil.

Sebelum turun di tangga kedua, teman teteh berkata, “Ri kita pulang malam-malam gini takut ih.”

“Iya, ta.” tetehku otomatis menjawab.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuruni tangga kedua ini. Disini perasaan mereka udah gak enak, bulu kuduk berdiri. Apalagi suasananya sangat sunyi, senyap, mencekam, dan remang-remang. Hanya sesekali suara kriet pohon bambu menemani perjalanan mereka. Dan dodolnya mereka lupa untuk membaca doa, malah mengobrol sepanjang jalan.

Mereka pun mulai melewati jembatan, jalan di jalan setapak, dan naik tangga lagi. Setelah sampai perkampungan mereka bisa sedikit bernapas lega. Sekarang mereka jalan lebih santai, namun teteh belum bisa menghilangkan perasaan gak enak di hatinya. Saat melewati musholla, kan ada lampu jalan, otomatis bayangan kan bisa terlihat. Nah disitu teteh melihat ada tiga bayangan, satu lagi bayangannya agak jauh di belakang. Waktu itu teteh cuma nyangka kalau itu orang.

Teteh pun berkata ke temannya, “ta, kita nunggu orang lain yang di belakang yuk, biar lebih rame.”

“Hah?”

“Itu, bayangannya udah terlihat, kayanya dia gak terlalu jauh.”

Teman teteh pun melihat bayangan, “Oh iya Ri.”

Mereka pun menunggu orang itu. sudah lama menunggu kok orangnya gak ada-ada.

“Ri, kok dia gak datang-datang?”

“Iya ta, padahal tadi bayangannya udah terlihat.”

Pas mereka melihat lagi di bayangan, bayangannya masih ada tiga, dan jaraknya masih sama seperti tadi. Perasaan teteh dan temannya jadi lebih gak enak.

“Kita terusin ja yuk jalannya,” tetehku berkata.

Mereka pun berjalan tergesa-gesa, saat ada lampu jalan otomatis teteh melihat bayangan dan ternyata bayangannya masih ada tiga, satu lagi mengikuti mereka agak jauh di belakang. Teteh dan temannya pun berjalan lebih cepat, melewati sawah dan pemakaman. Saat melewati pemakaman akhir kan ada pohon kelapa dan lampu jalan, teteh melihat bayangannya sudah hilang begitu saja, hanya ada dua. Namun mereka masih berjalan dengan cepat. Saat sampai di rumah, teteh langsung menceritakan kejadian itu ke ibuku.

Ibu pun berkata, “Mungkin ia berniat mengantarkan kalian, karena tadi kalian bilang takut. Makanya kalau jalan malam-malam jangan bilang takut atau berani. Kalau ada yang bertanya bilang ja ‘Laahaula walaa Quwwata Illaa Billaahil ‘aliyyil ‘adziim.”

Semenjak itu tetehku tidak berani berkata macam-macam saat pulang malam.

ooo

Ini hanya segelintir kejadian, nanti aku akan post lagi yang lebih baru. Karena sampai sekarang pun masih banyak yang melihat penampakan disana, tapi memang jalan itu sekarang jarang dikunjungi apalagi kalau malam-malam, banyak yang lebih memilih naik ojeg soalnya, begitu juga dengan aku… heee…

Maaf kalau ceritanya membosankan dan tulisannya acak-acakan. Soalnya aku gak edit dulu, jadi kata-katanya juga ada yang baku, ada yang engga. maklum kuliah udah aktif kembali.

Oh ya setiap cerita yang aku posting dengan tag kisah nyata, berarti cerita itu benar-benar terjadi. Terserah mau percaya atau tidak, yang jelas itu nyata. Kalau tidak percaya juga tidak apa-apa, itu kan hak manusia. Memang mungkin ada yang susah dicerna akal atau ada yang seperti rekayasa, tapi memang itulah yang terjadi, walaupun aku gak tahu apakah ada kurang atau lebihnya dari cerita asli, karena ingatan manusia kan tidak terlalu tajam. Apalagi pengalaman hidup itu banyak sekali. Terus untuk dialognya, udah aku terjemahkan ke bahasa indonesia, jadi mungkin ada yang tidak sama persis, tapi insya Allah maknanya sama.

Akhir kata Makasih buat akang teteh yang udah nyempetin baca
Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan…

Wassalamu’alaikum Wr.Wb



Cerita Selanjutnya >> Jalan Angker ke Kampungku 2

2 Pengalaman Aneh di SMP


Published under Cerita Misteri Jabodetabek, Tempat Berhantu

Halo, nama gw Eda. Gw sekarang kelas 1 SMP. Gw mau bagi-bagi cerita gw pas semester 1 kemaren.


1. Penampakan di Kota Tua

Gw sama teman-teman gw pergi ke kota tua (bukan study tour, tapi jalan-jalan bareng teman aja). Kita perginya naek busway, tapi karena gw berangkatnya sore, nyampenya malem. Gw disitu sebenernya baru pertama kali juga ke kota tua. Nah, pas di suatu gedung yang keliatan banget udah tua, gw sama teman ber empat foto-foto.

Beberapa hari kemudian, gw sama teman gw si A pergi ke tukang cetak foto buat nyetak foto-foto itu. Semua fotonya kan totalnya ada 20, tapi 7 foto hasilnya bagus, 5 foto agak buram gitu, dan 6 foto justru hitam kelam (padahal udah pake flash).

Nah! sisanya gw liat ada cewek pake baju batik sekolah gw dan berkerudung! Gw sama teman-teman bingung. "Tapi, kayaknya itu muka, gw familiar gitu" kata si O. Pas diliat-liat, satu teman gw si Y langsung nunjuk fotonya sambil jerit "ASTAGFIURLOH! ITU KAN SI C! ANAK KELAS 8B YANG MENINGGAL SEHABIS MOS ITU!" jerit si Y ketakutan.
Langsung semua foto kecuali 7 foto yang hasilnya sempurna itu DIBAKAR sama kita! soalnya kita ngeri, takutnya malah gentayangan deket kita gitu.. Hiii!


2. Dibimbing Boneka Rajut

Gw sama teman-teman kan disuruh bawa benang rajut pas pelajaran seni budaya karena kita mau bikin boneka rajut. Gw bikin amburadul (karena gw ga mudeng sama intruksinya). Tapi, bikinan si A buagggus banget! dia bikin boneka dirinya sendiri dengan rambutnya yang lebat sama matanya yang hitam.

Tapi, gw heran... mata dia itu coklat terang, bukannya hitam. Pas gw tanya, dia bilang "Benang coklat gw abis buat bikin sepatunya". Gw dengernya cuma ber-ooh ria aja.

Terus, di suatu malem gw mau nginep di rumah si A. Pas sampe sana, gw ngeliat ada anak kecil berambut lurus dengan rambut lebatnya warna hitam sama matanya yang hitam pekat. "Loh? tu bocah kok pakaian sama mukanya kayaknya gw kenal ya?", waktu itu gw belum mudeng, jadi gw mikir kayak gitu.

Tiba-tiba dia lari dan ga tau kenapa firasat gw nyuruh gw ngejar dia! Gw kejar dia sampai ke lapangan. Pas gw sampe sana itu anak udah ilang! Baru gw sekitar 10 langkah mau keluar dari lapangan, gw liat di pojok ada cewek pingsan sama sebuah sepeda yang rusak. Pas gw deketin, sumpah ternyata itu si A! Gw langsung jejeritan apa lagi gw ngeliat kepalanya ngucur darah banyak. Orang-orang pun pada dateng ke arah si A terus bawa dia ke puskesmas.

Pas dia sadar, dia cerita kalau tadi sore pas dia lagi asik-asiknya main sepeda, dia kesandung batu terus jatoh dari sepeda. Kepalanya dia ngebentur batu yang dia sandung! tapi, dia bilang sebelum dia pingsan waktu itu dia ngeliat ngeliat anak kecil yang kayak boneka rajutnya lagi jongkok ngeliat dia dengan muka khawatir. Gw di situ baru sadar! kalo anak kecil itu ternyata boneka rajut itu! Pas gw tanya dimana bonekanya, dia bilang "ilang". Tapi gw terima kasih banget sama boneka itu udah ngasih tau si A pingsan!


Segini dulu ya ceritanya. Maaf gak serem dan ancur-ancuran.

cerita seram terpendek

suatu hari ada orang terakhir yg hidup di bumi sedang duduk di suatu ruangan
ada yg mengetuk pintu.|tamat

Manusia Harimau dari Sumatera


Oleh :KhundulKomo Maret 21,2007 http://www.ceritaonlineku.com/

Aku baru saja akan merebahkan diri di pembaringan ketika cahaya halilintar berkelebat menyambar menerangi angkasa. Cahayanya menyusup ke dalam rumah melalui celah jendela diiringi gelegar petir yang sangat keras. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba pintu rumah sepeti ada yang mengetuk. Aku segera pergi ke ruang tamu, ingin mengetahui siapa gerangan orang yang bertamu di malam buta dan dalam keadaan hujan hebat sepeti ini.Jantungku serasa akan melompat keluar rongganya ketika kudapati di hadapanku di depan pintu berdiri sesosok mahkluk berbadan tegap, dengan tinggi sekitar 2 meter. Dari kaki sampai perut berbentuk seperti badan harimau dewasa, namun dari dada sampai kepala berwujud kepala laki-laki berjenggot dan berkumis putih, kedua tangannya menyerupai kaki depan harimauAku keheranan, masuk dari mana mahluk ini? Padahal pintu rumah belum sempat kubuka. Seolah-olah dia dapat menembus pintuku yang tertutup, atau mungkin masuk lewat seberkas cahaya kilat melalui lobang kuncinya. Bulu kudukku berdiri, namu sesaat kemudian aku dapat menguasai diri.“ Siapakah tamuku ini sebenarnya?” tanyaku setelah mengumpulkan semua semangat yang ada dalam dadaku.Mahluk yang menggetarkan nyaliku itu tiba-tiba menyeringai, atau mungkin maksudnya tersenyum padaku, lalu dia berkata,”Jangan kaget dan takut padaku, saudara! Aku adalah seorang utusan dari para penghuni rimba raya Sumatera!” “Apa maksudmu datang dan masuk ke rumahku?”“Aku akan mengadukan tentang nasib buruk yang sedang menimpa bangsa kami, yaitu bangsa harimau”“Mengadukan nasib, apa maksudmu?” tanyaku keherananAneh juga mahluk ini. Padahal bukan sekarang ini bangsa harimau sedang mengganas dan mengganggu manusia, mengapa justru utusan mereka yang datang dan katanya akan mengadukan tentang nasib mereka? Demikian pikiranku yang masih kebingungan berusaha mencerna.“Ya, ya, aku juga bisa menduga apa yang saudara pikirkan. Janganlah teburu-buru menyalahkan bangsa kami, tetapi harus diselidiki dulu sebab musababnya. Bangsa manusia lebih beruntung dari bangsa harimau. Sebab bangsa manusia punya tempat mengadu, sedang bangsa kami tidak.

Sabtu, 23 Februari 2013

Pocong Kecil di Pohon Kelapa

Published under Cerita Horor Jawa, Hantu Pocong

Hy, gw Empiz dari Serang. Sebelumnya gw minta maaf kalau dalam penulisan gw belepotan. Hehe.. maklum pemula. Langsung aja nie...

Gw inget malem ntu malem minggu 2009, tanggal dan bulan nya gw lupa. Pintu studio musik yang kami rental ada yang mengetok dari luar sana (ea iya lah, orang waktu nya udah abis). Gw dan teman gw sepulang nge-jam ngerasa cacing2 di perut kami semua nya pada demo.

Sebut aja si C yang biasa nya otak nya kere (apa lagi dompet nya) nyelutuk "Loe loe semua pada laper?". "Memang loe punya duit C?" sambar si H. "Kaga siih.. tapi gw punya ide". "Allaahh... tumben2n loe punya ide, paling2 ide loe ide busuk" sambar si A. Hehe sorry gan, terhanyut dalam perbincangan...

Setelah diskusi yang panjang dan lebar kami pun menjalankan aksi ide nya si C buat nyulik burung tetangga nya si A yang kebetulan kandang burung nya di belakang rumah nya si A. Semoga kalian semua ngerti apa arti dari kata "nyulik" hehe...

Disini gw ngerasaen hal yang aneh, yang tanpa sadar nya gw, sejak tadi gw merhatiin satu poon yaitu poon kelapa. Kami ber-4 yang bagi tugas melancarkan aksi dan gw sama si H kebagian buat jaga2, si C dan si A yang menjalankan nya.

Saat hasil buruan 1 sudah didapat, mata gw tertuju pada sosok poon yang tadi saya perhatiin makin lama makin ada yang gw liat, yakni kaen putih yang bersih dan bercahaya, yang sering disebut pocong, duduk rilex di poon kelapa ntu. Tapi aneh nya kenapa ga persis seperti kata orang2 yang bilang bahwa pocong ntu kotor, dekil dan ancur dah poko nya, dan kenapa yang gw liat ini kecil.

Setelah lama nya gw perhatiin sosok ntu tadi, teman gw si H nyadarin gw yang sejak tadi liatin tuh sosok. "Udah Pis, ntar gw ceritain siapa dia ntu". "Loe liat juga?". "Ya.. tapi loe jangan bilang2 sama si A dan si C, coz mereka ber-2 penakut".

Selanjutnya, gw lari karena kaget burung yang mereka ambil di dalem kandang ntu berontak, teman2 gw pun pada lari ngikutin arah lari gw. Tiba nya di base camp, si H pun nyeritaen siapa tadi dan ternyata pocong tadi kakak nya si A yang meninggal dulu karena sakit keras waktu kecil.

To be continue...

Buat yang baca sorry kalau cerita gw kurang serem dan geje. Thank buat kesempatan nie, lain kali gw ceritain yang lebih dari ini.

Misteri Rumah Kosong di Daerah Ku


Published under Cerita Misteri Semarang, Rumah Hantu

Assalammualaikum wr.wb. Hai, saya Muhammad Wignyo di Semarang saya mau ngeshare cerita lagi. Mungkin bagi anda cerita ini ngga serem ya...

Ok, to take the point... gini di dekat rumah saya itu terdapat rumah kosong yang dulunya buat Gereja, tapi warga ngga setuju kalau bangunan itu buat Gereja. Akhirnya tu Gereja di kick dari Pucang Gading dari daerah saya, trus itu bangunan kosong kurang lebih 4 tahun lah.

Waktu itu saya masih kelas 4 (kalo ngga salah). Waktu itu ada kucing kecil lucu aku kejar-kejar eh, ngga taunya masuk ke dalam rumah kosong itu. Ya udah aku intip dari jendela. Masya Allah... di situ ada seorang kakek-kakek berjenggot panjang berdiri menghadap samping (kelihatan wajahnya). Yah, waktu itu aku biasa aja mungkin itu rumah udah ditempatin, eh pas nanya temanku katanya belum ada yang beli rumah itu. Waduh, perasaan ku jadi ngga karuan akhirnya aku pulang dengan penuh tanda tanya...

Setelah 2 tahun kejadian itu berlalu, rumah itu akhirnya dibeli oleh saudaranya temanku (Dimas). Banyak kejadian yang di alamin oleh keluarga itu tapi aku ngga tau pastinya soalnya aku bukan keluarga besar nya :P kwkwkwk...

Kejadian aneh tidak hanya dialamin oleh saudaranya temanku, tetangga nya pun ikut merasakan. Jadi waktu itu temanku yang bernama Adito (juga pernah share cerita di sini) itu main ke rumah si Rian (temannya). Mereka mainan hot wheels di teras saudaranya temanku (namanya anak SD ya gitulah). Pas lagi asik-asiknya main hot wheel, salah satu mobil nya masuk di dalam rumah saudaranya temanku. Akhirnya mereka izin sama saudaranya temanku untuk mengambil hot wheel nya. Saat masuk mereka di peringati "Hati-hati ya, kalau masuk berdua berarti keluar harus berdua", kata saudaranya temanku...

Lalu mereka masuk dan mencari hot wheel nya. Setelah ketemu temanku yang bernama Dito ini keluar duluan. Alhasil temannya Dito ini (si Rian ) bingung, katanya jalan nya itu kayak jauh banget padahal cuman berapa langkah dari pintu depan. Karena bingung akhir nya si Rian teriak minta tolong, untung nya langsung di tolongin ama saudaranya temanku... kalau ngga, ngga tau dah nasib nya.

Tes Mental 2 ending


Published under Surabaya, Tempat Berhantu

Sekitar 5 menit di pos aku melanjutkan perjalan lagi ke pos selanjutnya melewati tempat angker ke 2. 5 menit jalan akhirnya sampai juga ditempat angker ke 2 (rumah dipinggir sungai yang disediakan oleh pemerintah untuk rumah penjaga pengairan sawah. Rumah ini belakang, samping kiri dan kanannya pohon bambu semua dan dari tahun 1990 sudah kosong dan sampai sekarang tahun 2011 tetap masih kosong). Di rumah ini orang sering mendengar suara cewek nangis, ketawa atau bernyanyi. Ditempat yang ke 2 ini untungnya aku tidak melihat yang aneh-aneh cuma merinding saja. Walaupun merinding aku terus jalan menuju pos berikutnya, dipos ini aku cuma ditendang dan dipukuli saja (itu mah makanan sehari-hari saat latihan, jadi sudah biasa saja).

Selesai di pos itu trus aku jalan lagi menuju pos 3 melewati tempat angker ke 3 (pos 3 harus melewati jalan setapak yang sebelah kanannya sungai untuk irigasi sawah, trus sebelah kirinya sungai besar yang sepanjang pinggiran sungainya banyak pohon bambu, panjang jalan setapaknya sekitar 100m). Dari awal memasuki jalan ini bulukuduk ku sudah berdiri semua, sampai dipertengahan jalan aku berhenti sambil membaca doa-doa yang aku bisa. Mau tau kenapa aku berhenti dan berdoa? itu karena aku melihat asu baong (anjing yang besarnya kaya pedet, sebutan untuk anak sapi di desaku) muncul dari pohon nangka dekat sungai irigasi menyebrang jalan setapak menuju sungai besar dikiri jalan setapak tadi.

Sesudah asu baong tadi hilang aku baru lega dan melanjutkan perjalanan lagi. Tapi baru jalan sepuluh langkah tiba-tiba dari arah pohon bambu sungai besar tadi ada bayangan putih loncat didepanku (sekitar 1m didepanku). Karena kaget, aku mundur satu langkah trus aku baca doa lagi karena bayangan putih tadi ternyata Mr.pocong (aku gak tau mukanya Mr.pocong karena dia membelakangiku). Walaupun bulukuduk ku tetap berdiri entah kenapa aku gak merasa takut dan terus melihatnya sambil baca doa yang aku bisa sampai Mr.pocongnya loncat kepohon bambu lagi. Setelah Mr.pocong pergi aku jalan lagi menuju pos selanjutnya yang terletak didepan pemakaman.

Di pos ini aku dikerjain/dipukulin lagi seperti di pos sebelumnya. Selesai di pos ini aku disuruh masuk kepemakaman untuk ngambil sabuk yang gak tau ditaruhnya disebelah mana. Sampai di pintu kuburan aku bengong sendiri karena ditengah-tengah kuburan aku melihat ada cewek cantik (umurnya sekitar 20an tahun) memakai daster warna kuning gading. Dia duduk diatas maesan kuburan (batu untuk menulis nama dari orang yang dikubur disitu) dekat lilin (didalam pekuburan dikasih lilin biar siswa yang masuk kakinya gak kena batu maesan). 5 menit bengong, aku dikagetkan oleh suara kakak pelatihku:

Pelatih : Woii kenapa berdiri disitu. Cepat cari sabuk sana
Aku : Iya kak

Selesai aku menjawab aku menoleh lagi ke cewek tadi tapi cewek itu sudah gak ada (kalau itu orang gak mungkin karena dia ditengah-tengah pemakaman dan gak mungkin dia bisa lari sembunyi dengan waktu yang cuma 3 detik saat aku ditegur pelatih). Ya sudahlah pikirku yang penting aku nyari sabuk dulu saja. Setelah nyari 10 menit akhirnya ketemu juga sabuknya. Sesudah sabuk ketemu aku keluar dari pemakaman untuk melanjutkan perjalanan ketempat latihan...

Perjalanan dari pemakaman ketempat latihan gak usah ditulis ya karena gak ada kejadian yang aneh-aneh diperjalanan selain di pos-pos tempat aku dikerjain dan dipukuli oleh kakak-kakak pelatih.

Nah itulah awal dari hilangnya rasa takutku pada hantu/setan dan sejenisnya, walaupun ada tapi cuma dikit heheeee...

Dan maaf kalau tulisan diatas kacau dan gak nyambung.

Tes Mental 1


Published under Surabaya, Tempat Berhantu

Hai Salam kenal, aku biasa dipanggil Bazonk oleh temen-temen didesaku. Aku ingin berbagi cerita seram dari pengalamanku sendiri. Sebelumnya minta maaf kalau tulisannya kacau/berantakan dan gak nyambung dan aku juga gak bisa nulis bahasa gaul. Langsung saja ke ceritanya :

Dulu waktu masih kecil, aku sangat amat penakut sama yang namanya hantu/setan dan sejenisnya. Saking penakutnya, sampai-sampai tidur siang pun harus ada yang nemanin entah itu ibu, bapak atau kakak-kakakku, dan bila bangun tidur trus gak ada orang didekatku aku langsung teriak sambil nangis. Heheeee penakut sekali kan hehee

Sampai umurku sekitar 12 tahun aku masih penakut, sampai aku ikut latihan bela diri yang sudah merakyat di desa tempat aku tinggal (desa di daerah kabupaten Madiun). Itupun kalau berangkat ketempat latihan tidak ada temannya aku juga gak berangkat ketempat latihan, maklum masih penakut heheeee karena jadwal latihannya itu malam hari dari habis isya sampai lewat jam 12 malam. Untungnya ada tetanggaku yang juga ikut latihan, jadi aku dan tetanggaku yang umurnya 1 tahun lebih tua dariku ini biasa berangkat dan pulang sama-sama dari/ke tempat latihan.

Walaupun sudah sering pulang tengah malam tapi aku masih aja penakut (maklum bawaan dari bayi kali). Sampai kenaikan tingkat (kenaikan sabuk dari sabuk hitam ke sabuk jambon) itu aku masih penakut. Nah ini yang paling aku takutkan dari berbagai jenis latihan yang aku terima dari latihan itu, karena setiap kali ada kenaikan tingkat itu ada tes mental untuk mengetahui seberapa kuat mental para siswa latihan itu (oh ya kalau masih dilatih itu disebut siswa).

Penjelasan dikit masalah tes mental : tes mental itu dimana para siswa harus mengelilingi desa dengan rute yang sudah ditetapkan oleh pelatih. Rute dimulai dari tempat latihan trus jalan kaki menuju pemakaman umum dan kembali lagi ke tempat latihan. Minimal rute yang ditempuh itu sekitar 2 km dan minimal rutenya itu melewati 3 tempat yang dikenal angker oleh penduduk desa. Tiga tempat yang angker itu belum termasuk kuburan yang menjadi tempat tujuan untuk mengambil sabuknya dan 3 tempat angker lagi untuk rute menuju tempat latihan.

Malam sebelum tes mental dilaksanakan aku sudah ketakutan (membayangkan akan ada hantu yang menampakkan diri). Beruntung sekali, sore sebelum aku berangkat latihan, aku ketemu sama mbah M (Mbah M ini adiknya kakekku alm. Sekarang mbah M juga sudah alm). Trus aku ngomong sama mbah M kalau aku mau ikut tes mental dan aku takut. Akhirnya sama mbah M aku dikasih bacaan (maaf bacaannya tidak bisa ditulis). Awalnya sih aku gak yakin sama bacaannya mbah M karena bacaan itu sering aku dengar lewat candaan anak-anak dan orang-orang desaku. Nah dengan modal bacaan itu akhirnya aku berangkat ketempat latihan.

Jalannya tes mental : sekitar jam 11 malam, kakak-kakak pelatih sudah membagikan nomor urut untuk 28 siswa dan aku kebagian nomor 17 (1 nomor untuk 1 siswa). Sekitar jam 12 malam tes mentalpun dimulai. Nomor 1 mulai jalan dan sekitar 10 menit giliran nomor 2 dan begitu seterusnya sampai tiba giliranku untuk jalan. Dan saat kakak pelatih memanggil nomor 17 aku langsung tegang bukan main, trus sama kakak pelatih aku disuruh berdoa.

Selesai berdoa aku jalan untuk mengelilingi desa, dari tempat latihan terus jalan sampai pada perempatan belok kiri menuju jembatan (peninggalan jaman Belanda), jarak dari perempatan sekitar 50m (jembatan ini penghubung desaku dan desa tetangga, jembatan ini terkenal angker, banyak warga desa yang melihat penampakan-penampakan di jembatan ini). Sampai di jembatan tiba-tiba ada bayangan hitam dan besar lewat cepat sekali dari pohon bambu sebelah kiri jembatan ke pohon mangga di kanan jembatan kira-kira 2m didepanku.

Tanpa komando bulukuduk ku langsung berdiri, tapi anehnya aku tidak merasa takut tapi cuma kaget saja, mungkin gara-gara berdoa dulu sebelum jalan atau karena bacaan dari mbah M. Tanpa pikir panjang aku jalan lagi menuju pos yg dijaga kakak-kakak pelatih (jaraknya sekitar 50m dari jembatan tadi). Oh ya setiap habis melewati tempat yang angker, disitu disediakan pos untuk jaga-jaga kalau-kalau ada terjadi sesuatu pada siswa atau untuk ngerjain siswa yang ikutan tes. Sampai di pos, disitu sudah disiapkan wajan penggorengan untuk merias wajah siswa dengan pantat wajan itu heheeee. Jadi mau gak mau wajah siswa pada item semua, jadi kalau ditempat gelap yang kelihatan cuma mata sama giginya saja, keren kan heheeee,

bersambung...
(karena ceritanya terlalu panjang, maka akan dibagi dalam 2 part)