Sabtu, 23 Februari 2013
Tes Mental 2 ending
Published under Surabaya, Tempat Berhantu
Sekitar 5 menit di pos aku melanjutkan perjalan lagi ke pos selanjutnya melewati tempat angker ke 2. 5 menit jalan akhirnya sampai juga ditempat angker ke 2 (rumah dipinggir sungai yang disediakan oleh pemerintah untuk rumah penjaga pengairan sawah. Rumah ini belakang, samping kiri dan kanannya pohon bambu semua dan dari tahun 1990 sudah kosong dan sampai sekarang tahun 2011 tetap masih kosong). Di rumah ini orang sering mendengar suara cewek nangis, ketawa atau bernyanyi. Ditempat yang ke 2 ini untungnya aku tidak melihat yang aneh-aneh cuma merinding saja. Walaupun merinding aku terus jalan menuju pos berikutnya, dipos ini aku cuma ditendang dan dipukuli saja (itu mah makanan sehari-hari saat latihan, jadi sudah biasa saja).
Selesai di pos itu trus aku jalan lagi menuju pos 3 melewati tempat angker ke 3 (pos 3 harus melewati jalan setapak yang sebelah kanannya sungai untuk irigasi sawah, trus sebelah kirinya sungai besar yang sepanjang pinggiran sungainya banyak pohon bambu, panjang jalan setapaknya sekitar 100m). Dari awal memasuki jalan ini bulukuduk ku sudah berdiri semua, sampai dipertengahan jalan aku berhenti sambil membaca doa-doa yang aku bisa. Mau tau kenapa aku berhenti dan berdoa? itu karena aku melihat asu baong (anjing yang besarnya kaya pedet, sebutan untuk anak sapi di desaku) muncul dari pohon nangka dekat sungai irigasi menyebrang jalan setapak menuju sungai besar dikiri jalan setapak tadi.
Sesudah asu baong tadi hilang aku baru lega dan melanjutkan perjalanan lagi. Tapi baru jalan sepuluh langkah tiba-tiba dari arah pohon bambu sungai besar tadi ada bayangan putih loncat didepanku (sekitar 1m didepanku). Karena kaget, aku mundur satu langkah trus aku baca doa lagi karena bayangan putih tadi ternyata Mr.pocong (aku gak tau mukanya Mr.pocong karena dia membelakangiku). Walaupun bulukuduk ku tetap berdiri entah kenapa aku gak merasa takut dan terus melihatnya sambil baca doa yang aku bisa sampai Mr.pocongnya loncat kepohon bambu lagi. Setelah Mr.pocong pergi aku jalan lagi menuju pos selanjutnya yang terletak didepan pemakaman.
Di pos ini aku dikerjain/dipukulin lagi seperti di pos sebelumnya. Selesai di pos ini aku disuruh masuk kepemakaman untuk ngambil sabuk yang gak tau ditaruhnya disebelah mana. Sampai di pintu kuburan aku bengong sendiri karena ditengah-tengah kuburan aku melihat ada cewek cantik (umurnya sekitar 20an tahun) memakai daster warna kuning gading. Dia duduk diatas maesan kuburan (batu untuk menulis nama dari orang yang dikubur disitu) dekat lilin (didalam pekuburan dikasih lilin biar siswa yang masuk kakinya gak kena batu maesan). 5 menit bengong, aku dikagetkan oleh suara kakak pelatihku:
Pelatih : Woii kenapa berdiri disitu. Cepat cari sabuk sana
Aku : Iya kak
Selesai aku menjawab aku menoleh lagi ke cewek tadi tapi cewek itu sudah gak ada (kalau itu orang gak mungkin karena dia ditengah-tengah pemakaman dan gak mungkin dia bisa lari sembunyi dengan waktu yang cuma 3 detik saat aku ditegur pelatih). Ya sudahlah pikirku yang penting aku nyari sabuk dulu saja. Setelah nyari 10 menit akhirnya ketemu juga sabuknya. Sesudah sabuk ketemu aku keluar dari pemakaman untuk melanjutkan perjalanan ketempat latihan...
Perjalanan dari pemakaman ketempat latihan gak usah ditulis ya karena gak ada kejadian yang aneh-aneh diperjalanan selain di pos-pos tempat aku dikerjain dan dipukuli oleh kakak-kakak pelatih.
Nah itulah awal dari hilangnya rasa takutku pada hantu/setan dan sejenisnya, walaupun ada tapi cuma dikit heheeee...
Dan maaf kalau tulisan diatas kacau dan gak nyambung.
0 Comments
Facebook Comments by
Media Blogger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)